Soloraya
Rabu, 11 Mei 2022 - 19:28 WIB

Legislator DPRD Solo Setuju CFD Jl Slamet Riyadi Dibuka Lagi, Tapi…

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dishub Solo membawa barikade yang diletakkan di Jl. SLamet Riyadi, Solo sebagai persiapan pembukaan CFD, Rabu (11/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Rencana digelarnya kembali Car Free Day atau CFD di Jl Slamet Riyadi Solo mulai Minggu (15/5/2022) mendapat dukungan DPRD Solo. Wakil rakyat berharap CFD bisa mendorong akselerasi pemulihan ekonomi setelah dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.

Seperti disampaikan Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto, Rabu (11/5/2022). “Bagus, membuka kembali ruang publik untuk beraktivitas, berolahraga, mungkin juga pemulihan ekonomi bagi UMKM yang biasanya berjualan di CFD,” ungkap politikus PDIP asal Jebres itu.

Advertisement

Tapi Honda berpesan agar agenda CFD tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) sesuai imbauan pemerintah pusat. Ihwal rencana zonasi pedagang kaki lima (PKL) di halaman perkantoran, Honda mengaku belum tahu.

Namun bila memang zonasi PKL CFD Jl Slamet Riyadi  Solo akan diterapkan dengan tak boleh berjualan di citywalk atau jalur lambat, Honda mempertanyakan ketersediaan lahannya. “Apa muat itu menampung pedagang dari Purwosari sampai Gladak,” tanyanya.

Advertisement

Namun bila memang zonasi PKL CFD Jl Slamet Riyadi  Solo akan diterapkan dengan tak boleh berjualan di citywalk atau jalur lambat, Honda mempertanyakan ketersediaan lahannya. “Apa muat itu menampung pedagang dari Purwosari sampai Gladak,” tanyanya.

Honda juga mempertanyakan siapa yang akan bertanggung jawab terkait ekses atau risiko dari aktivitas berjualan para pedagang di halaman perkantoran. Sebab aktivitas berjualan para pedagang itu bisa menimbulkan sampah atau kotoran.

Baca Juga: CFD Solo Dibuka Lagi, Gibran Pastikan Semua PKL Bakal Dapat Tempat

Advertisement

Lebih Setuju Dengan Konsep Lama

“Dari sisi kebersihan halaman kantor nanti siapa yang bertanggung jawab? Kedua kalau sampai ini masyarakat secara umum banyak sekali ya, bukan hanya warga Solo, kalau ada aset yang rusak, siapa yang akan bertanggung jawab,” urainya.

Honda menilai sebenarnya berkurangnya fungsi trotoar atau citywalk Jl Slamet Riyadi Solo saat CFD sudah diganti dengan badan jalan utamanya. Pejalan kaki bisa menggunakan badan Jl Slamet Riyadi lantaran ruas jalan itu ditutup total.

Baca Juga: PKL Bisa Raup Omzet Berlipat Hanya Dalam 4 Jam Jualan di CFD Solo

Advertisement

“Karena jalan ditutup untuk olahraga dan interaksi masyarakat, saya kira kan trotoar yang fungsinya memang untuk pejalan kaki, kalau digunakan untuk PKL kan yang jalan raya kan bisa untuk jalan kaki. Ada imbal baliknya,” ujarnya.

Honda lebih setuju bila CFD Jl Slamet Riyadi diaktifkan kembali tapi dengan konsep seperti sebelum masa pandemi Covid-19. “Betul. Karena ruas Jl Slamet Riyadi ditutup total. Fungsi jalan raya dialihkan untuk pejalan kaki,” katanya.

Seperti diketahui, Pemkot Solo berencana menerapkan sistem zonasi pada CFD yang digelar untuk kali pertama setelah pandemi Covid-19 tersebut. Jl Slamet Riyadi nantinya bersih dari PKL sementara PKL akan ditempatkan di zona khusus seperti halaman kantor pemerintahan di sepanjang jalan itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif