SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok.SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS)

Solo (Solopos.com)–Kalangan legislator meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengevaluasi kembali program santunan kematian bagi keluarga miskin (Gakin) menyusul banyaknya terjadi ketidaksinkronan data mengenai Gakin.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka juga menilai program tersebut sebaiknya tidak dilanjutkan kembali. Sebaliknya untuk membantu biaya pemakaman Gakin, Pemkot diminta membuat kebijakan penggratisan biaya bedah bumi bagi keluarga miskin yang langsung ditangani oleh Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP).

Salah seorang anggota komisi IV DPRD, Nindita Wisnu Broto mengatakan tidak adanya sinkronisasi antara data Gakin yang dimiliki Tim Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dengan jumlah Gakin yang menerima santunan kematian merupakan masalah serius.

“Saya sudah membaca fakta soal perbedaan angka Gakin. Harusnya kalau prosentase Gakin sebesar 23% menurut versi TPPKAD, prosentase yang menerima santunan kematian ya sama. Apabila memang ada perbedaan harusnya tidak sampai mencolok hingga mencapai 50% lebih. Kalau yang terjadi seperti itu lantas sisa penerima santunan kematian siapa,” ujarnya Selasa (9/8/2011).

(aps)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya