SOLOPOS.COM - Tersangka guru Taekwondo di Solo berbuat cabul DS saat ditanyai Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi (kiri) di Mapolresta Solo, Jumat (24/3/2023). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Kasus pencabuan sejumlah anak di bawah umur oleh guru taekwondo di Kota Solo, DS, mendapat perhatian serius kalangan DPRD Solo. Mereka meminta kasus itu segera dituntaskan dengan tidak pandang bulu.

Seperti disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Solo, Ginda Ferachtriawan, saat diwawancara Solopos.com, Selasa (9/5/2023). Dia mendengar informasi bahwa korban tindak pencabulan tersebut tidak hanya tiga orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Untuk itu Ginda berharap kepolisian yang sedang menangani kasus tersebut bisa memintai keterangan mereka. Dengan begitu bila memang mengarah kepada adanya tersangka baru, polisi tak akan ragu menetapkan.

“Kasus ini harus dituntaskan secara keseluruhan. Karena infonya korban tidak hanya tiga, tapi lebih banyak. Dan bisa jadi ada tersangka berikutnya. Kepolisian kami harapkan bisa bertindak profesional dan transparan,” ujar dia.

Ginda mengatakan pelecehan seksual terhadap anak merupakan kejahatan berat yang harus mendapat penanganan serius. Para pelaku tindak kejahatan itu mesti dijerat hukum dan mendapat hukuman yang setimpal.

“Kita harus lebih aware dalam memberikan perlindungan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Apalagi Solo adalah kota layak anak. Kota ini harus bisa memberikan perlindungan, kepada anak,” tegas dia.

Sikap tegas juga ditunjukkan Anggota Komisi IV DPRD Solo, Antonius Yogo Prabowo, yang juga Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo. Dia mengutuk keras tindakan pencabulan anak di bawah umur oleh guru sendiri.

“Saya sebagai Ketua DPD PSI Solo dan Anggota Komisi IV DPRD Solo mengutuk keras, dan menyayangkan kejadian ini. Saya juga apresiasi langkah cepat Pemkot menutup tempat latihan taekwondo,” ungkap dia.

Yoga, panggilan akrabnya, meminta aparat kepolisian bisa bertindak profesional dan transparan dalam penanganan kasus itu. Jangan sampai ada tebang pilih dalam penanganan kasus yang ramai jadi perhatian publik itu.

“Siapa pun pelaku yang terlibat tidak boleh ada tebang pilih. Kami akan kawal kasus ini. Kami mendukung Mas Gibran mengawal kasus ini. Ini preseden buruk, hati banyak orang tua telah dihancurkan,” imbuh dia.

Yoga juga menekankan pentingnya langkah-langkah untuk mendukung para korban dalam merajut kembali mimpi-mimpinya. Masa depan mereka masih panjang, jangan sampai hancur dan terhenti karena kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya