SOLOPOS.COM - Salah satu warga menunjukkan rak berisi jenang ayu produksi warga Desa Pacing, Kecamatan Wedi, Klaten, Senin (23/1/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Desa Pacing, Kecamatan Wedi, digadang-gadang bisa menjadi desa sentra jenang ayu di Klaten. Di desa itu, kini ada tiga produsen jenang ayu.

Jenang ayu bikinan warga Pacing telah merambah ke berbagai daerah. Bahkan, jenang ayu asal Pacing pernah menjadi oleh-oleh untuk dibawa ke daratan Eropa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Desa Pacing, Lami Wiyono, mengatakan selama ini jenang ayu asal Pacing sudah dipasarkan ke berbagai daerah. Biasanya, jenang ayu menjadi oleh-oleh. “Selama ini orang ke sini orang cari oleh-oleh bawanya jenang ayu dari Pacing,” kata Lami kepada Solopos.com, Senin (23/1/2023).

Lami menjelaskan keberadaan tempat produksi jenang ayu tak hanya membuat nama Desa Pacing, Klaten, dikenal. Kegiatan usaha itu bisa memberdayakan ibu rumah tangga setempat. “Harapan saya Pacing itu bisa dikenal sebagai pusatnya produksi jenang ayu dan bisa dikenal di mana-mana,” kata Lami.

Salah satu tempat produksi jenang ayu di Pacing yang terkenal yakni Jenang Ayu Bu Sono. Tempat produksi itu disebut-sebut sebagai pioner produksi jenang ayu di Pacing.

Pemilik tempat produksi jenang ayu Bu Sono, Ny Sono, 76, mengatakan awal mula dia memproduksi jenang ayu pada 1990-an. Awalnya, Ny Sono hanya coba-coba membuat jenang untuk dinikmati sendiri. “Kemudian ada orang minta dibuatkan jenang ayu untuk hajatan,” kata Ny Sono.

Penyediaan Lapangan Kerja

Tak disangka, permintaan mulai berdatangan terutama untuk menyediakan jenang ayu pada acara hajatan. Ny Sono hanya memproduksi jenang ketika ada permintaan. Namun, permintaan terus berdatangan.

Produksi yang semula hanya memenuhi permintaan menjadi produksi harian. Untuk memproduksi jenang ayu, Ny Sono dibantu sekitar 10 orang yang merupakan warga di sekitar tempat tinggalnya di Desa Pacing, Klaten.

Dalam sehari, Ny Sono memproduksi sekitar 75 kg jenang ayu. Jumlahnya bisa berlipat-lipat ketika Lebaran atau momentum liburan lainnya. Saat libur Tahun Baru Imlek, permintaan jenang ayu naik sekitar 10 persen.

Adonan jenang ayu terbuat dari santan, tepung ketan, tepung beras, serta gula Jawa. Cita rasa jenang ayu memiliki ciri khas kenyal serta manis. Selain itu ada rasa hangat lantaran ada campuran jahe. Harga jenang ayu Bu Sono dibanderol Rp35.000 per kg.

Namun, pembeli bisa membeli sesuai pesanan yang diinginkan termasuk dalam bentuk potongan kecil sehingga lebih praktis, tinggal disantap.

Jenang ayu Bu Sono sudah dibawa para pembeli ke berbagai daerah. Tak hanya di Indonesia, jenang ayu Bu Sono pernah dibawa hingga ke Arab Saudi serta Inggris. Daya tahan jenang ayu masih layak dinikmati hingga dua bulan setelah diproduksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya