Soloraya
Senin, 15 Oktober 2012 - 17:06 WIB

Lengkung Jembatan Ambrol, Pekerja Proyek Tewas Tertimpa Beton

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenazah Sukir, pekerja proyek jembatan yang tewas tertimpa beton jembatan tengah dievakuasi, Senin (15/10/2012). (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

Jenazah Sukir, pekerja proyek jembatan yang tewas tertimpa beton jembatan tengah dievakuasi, Senin (15/10/2012). (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

WONOGIRI – Lengkung Jembatan Cebongan yang melintas di atas sungai Winong di Dusun Karangtengah RT001/ RW 004, Desa Widoro, Kecamatan Sidoharjo ambrol saat enam pekerja masih berusaha meruntuhkan jembatan itu untuk dibangun jembatan baru, Senin (15/10/2012).

Advertisement

Satu orang pekerja tewas, Sukir, 32, warga Dusun Sapen RT 001/ RW 009, Desa Genengharjo, Kecamatan Tirtomoyo, karena tertimpa reruntuhan cor beton dan meninggal dalam kondisi mengenaskan. Kepalanya remuk dan tangan kanan nyaris putus pada bagian siku. Camat Sidoharjo, Supardi, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, mengatakan saat jembatan runtuh dua orang di sisi selatan jembatan dan tiga orang di sebelah utara jembatan dan korban, Sukir tepat di tengah jembatan sembari memukul cor beton. “Nahas saat korban sibuk memukul beton tiba-tiba lengkung jembatan ambrol dan Sukir jatuh ke dalam sungai sedalam 10 meter, sudah jatuh masih tertimpa reruntuhan cor beton,” ujarnya.

Dia menambahkan lima orang di sisi jembatan berhasil melompat saat lengkung jembatan ambrol sehingga pekerja lain selamat tanpa ada luka sedikitpun. Supardi mengatakan jembatan memiliki lebar sekitar empat meter. “Beratnya beton yang jatuh membuat korban tidak sempat berteriak. Rekannya lantas berusaha menolong namun karena beratnya beton tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya.

“Sekitar pukul 12.00 WIB korban berhasil dievakuasi. Lalu tim medis beserta petugas polsek melakukan pemeriksaan jenazah. Setelah diperiksa jenazah dibawa ke rumah sakit untuk dibersihkan dan dilakukan jahitan di bagian yang putus,” lanjutnya.

Advertisement

Supardi mengatakan belum ada laporan apakah pembangunan itu didanai APBD. “Kecamatan belum ada laporan proyek ini dari dana apa karena pembangunan mendahului jadwal tender, yang jelas ini proyek diatas Rp100 juta karena sudah ditenderkan dan pekerja ini dari CV Bayu Sakti, Desa Ciro, Girimarto,” jelasnya

Warga setempat, Satiyo, 40, mengatakan sudah sejak sepekan para pekerja membongkar jembatan. Mereka setiap hari menginap di salah satu rumah kosong di dusun setempat. “Biasanya sejak pagi sudah di sana. Kalau persisnya bagaimana kejadiannya tidak ada warga yang tahu. Tahu-tahu sudah kejadian tadi. Ini semua pekerja mengantar korban ke rumah sakit,” kata dia.

Dia menuturkan aliran sungai ini menuju Kedunggupit tidak jauh dari lokasi Sukir tewas dianggap warga sekitar sebagai wilayah yang angker dan selama ini sudah terjadi tiga kejadian kalap dan semuanya tewas. “Jembatan baru delapan tahun dibuat, tapi sisi barat rusak karena banjir tahun lalu,” lanjutnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif