Soloraya
Senin, 13 April 2020 - 08:00 WIB

Lewat Ogoh-Ogoh, Warga Manahan Solo Lawan Corona

Ichsan Kholif Rahman  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ogoh-ogoh yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap terlihat terpasang di gang masuk Kampung Joho, Manahan, Banjarsari, Solo, Minggu (12/4/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Dua ogoh-ogoh setinggi tiga meter berdiri di pinggir Jl. Sam Ratulangi, Manahan, Banjarsari, pada Minggu (12/4/2020) siang. Ogoh-ogoh itu menyerupai tenaga medis yang memakai alat pelindung diri (APD) berwarna putih lengkap dengan pelindung wajah.

“Dha manuta” sebuah tulisan dibawa ogoh-ogoh menyerupai nakes. Tepat di sampingnya berjajar ogoh-ogoh menyerupai pelajar siswa Sekolah Dasar (SD). Memakai seragam berwarna putih dan merah, ogoh-ogoh itu membawa sebuah tampah bertuliskan pesan neng home wae ya atau yang berarti di rumah saja.

Advertisement

Penemuan Mayat Telanjang di Sajadah di Banyuanyar Solo, Polisi Amankan 1 Orang

Sekitar seratus meter dari ogoh-ogoh itu, sebuah mural bertemakan pola hidup sehat tergambar di sebuah tembok. Pesan untuk selalu mencuci tangan, membersihkan lingkungan dari jentik nyamuk, menanam sayuran, serta makan makanan bergizi tergambar di tembok Kampung Joho, Manahan, Banjarsari.

Advertisement

Sekitar seratus meter dari ogoh-ogoh itu, sebuah mural bertemakan pola hidup sehat tergambar di sebuah tembok. Pesan untuk selalu mencuci tangan, membersihkan lingkungan dari jentik nyamuk, menanam sayuran, serta makan makanan bergizi tergambar di tembok Kampung Joho, Manahan, Banjarsari.

“Hampir sepekan saya bersama seniman kampung Maryanto, 72, dan warga lainnya membuat ogoh-ogoh ini. Pesan melalui ogoh-ogoh ini akan jauh lebih mengena daripada sekadar poster-poster saja. Bahan-bahan yang digunakan mayoritas juga barang bekas,” ujar Ipung Kurniawan Yunianto salah seorang warga Joho.

Ia yang juga Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo itu menjelaskan tentunya ogoh-ogoh itu sebagai cara meningkatkan kewaspadaan untuk melawan virus corona. Ia menjelaskan pembuatan ogoh-ogoh menyerupai nakes sebagai simbol apresiasi dan dukungan kepada para nakes yang sudah menjadi garda depan penanggulangan virus Covid-19.

Advertisement

Lalu, ogoh-ogoh menyerupai pelajar SD itu merupakan usulan para warga yang menyebutkan para pelajar sudah bosan belajar di rumah dan ingin kembali lagi ke sekolah. Sehingga, ia meminta untuk saat ini pelajar tetap manut belajar di rumah supaya wabah virus Covid-19 cepat selesai.

Bisa Jadi Hiburan

“Manfaat dari pembuatan ogoh-ogoh ini salah satunya fungsi hiburan, daripada keluar rumah lebih baik memfoto ogoh-ogoh ini lalu menyampaikan pesan itu ke media sosial. Selalu sampaikan informasi positif agar menekan kabar hoaks,” imbuh Ipung.

Ia menambahkan seluruh sudut Kampung Hepi itu saat ini dilengkapi belasan fasilitas cuci tangan yang merupakan langkah awal penularan virus corona. Ia menyebut warga saat ini saling mengingatkan untuk memakai masker. Menurutnya, PKK Kampung Hepi rutin membagikan masker kepada seluruh warga terutama para lansia.

Advertisement

Dominan Putih, Begini Penampakan Jersey Away Persis Solo Musim Ini

Ketua PKK Kampung Hepi, Sri Maryati, mengatakan sosialiasi untuk memberi pemahaman kepada warga terkait pentingnya memakai masker terus dilakukan. Termasuk, dengan menjaga jarak saat berinteraksi dan mengurangi intensitas ke luar rumah.

“Lansia dan anak-anak jadi sasaran utama kami dalam pembagian masker yang merupakan sumbangan dari warga yang bergerak di bidang konfeksi,” ujar Sri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif