SOLOPOS.COM - General Manager Digital Advertising Sales Telkomsel, Parulian L. Sitorus saat Webinar Hari Pers Nasional 2023: Industri Media di Tengah Tren Clickbait, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan di Youtube Espos Live, Senin (6/2/2023). (Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — Sebagai upaya mendorong kedaulatan digital nasional, Telkomsel Group pun turut berkontribusi melalui Tadex atau Tanah Air Digital Exchange. Tadex disebut sebagai platform programmatic lokal yang terbesar saat ini.

General Manager Digital Advertising Sales Telkomsel, Parulian L. Sitorus, menyampaikan iklan sebenarnya bukan hal baru di dunia publisher. Hanya kebetulan digital online ini sebelumnya hanya menjadi medium terakhir untuk beriklan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun tiba-tiba karena semua tren menuju ke digital, hal ini juga terus berkembang dengan segala konsekuensinya. Dari sisi yang positof, kue iklannya cukup besar. Namun dari sisi negatif, banyak pihak yang ingin mendapatkan kue tersebut dengan cara tidak benar.

“Ini bersinggungan dengan clickbait tadi,” kata dia dalam Webinar Hari Pers Nasional 2023: Industri Media di Tengah Tren Clickbait, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan di Youtube Espos Live, Senin (6/2/2023).

Dimana iklan itu lebih mengutamakan jumlah klik. Siapa yang mendapatkan klik banyak, atau traffic yang banyak maka publisher itu yang kemungkinan besar akan mendapatkan kue iklan lebih banyak.

Parulian mengatakan dalam konteks itulah Telkom Group bekerja sama dengan media-media melahirkan Tadex. Dia menjelaskan, Tadex merupakan programmatic. Programmatic itu lahir karena dalam perjalanannya, permintaan dari advertiser semakin kompleks. Misalnya saja jika ada satu brand ingin tayang di 10 publisher. Akan cukup sulit untuk mendapatkan komitmen dari 10 publisher itu.

“Itulah yang melahirkan programmatic. Ini juga adalah benang merah dari Tadex bahwa kami adalah platform programmatic. Jangan lupa ini adalah platform programmatic lokal yang terbesar,” jelas dia.

Disebutkan, belanja iklan digital pada 2022 sekitar Rp35 triliun. Kemudian 2023 diprediksi naik menjadi Rp39 triliun atau hampir Rp40 triliun dalam setahun.

Dengan melihat potensi tersebut, menurutnya, kini banyak pemain luar yang datang ke Indonesia dan berusaha menguasai kue iklan. Keberadaan Tadex menjadi bentuk nyata dari Telkom Group dan media-media untuk membuat platform lokal untuk mewadahi publisher yang secara jurnalisme sudah benar serta memiliki produk yang tidak clickbait, atau lebih mengedepankan kualitas.

“Tadi disebutkan bahwa media terverifikasi Dewan Pers ada sekitar 400 media. Maka Itulah target utama Tadex untuk diajak bergabung dalam satu platform programmatic,” kata dia. Saat ini sudah ada 86 publisher terverivikasi yang sudah bekerja sama dengan Tadex.

Menurutnya iklan digital di Indonesia terus tumbuh hingga 2023 sekitar 14%. Dari jumlah yang ada, sebanyak 72% adalah di programmatic. Kemudian hingga 2026 nanti diprediksi pendapatan periklanan digital di Indonesia yang dihasilkan melalui programmatic ads tumbuh sampai 85%.

Dari 86 media yang tergabung dalam Tadex, Solopos Media Group adalah salah satunya. Pimpinan Redaksi Solopos Media Group, Rini Yustiningsih, mengatakan saat ini Solopos sudah tidak memanfaatkan programmatic di luar Tadex.

“Kami putuskan itu, karena kami ingin melakukan edukasi ke masyarakat. Kami sudah mengubah semua strategi konten. Ini adalah ruang jurnalisme. Selain itu kami juga melihat daris sisi Nasionalisme, dimana kita sudah punya produk lokal,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya