SOLOPOS.COM - Anggota Paguyuban Supeltas Karanganyar berpose bersama saat mengikuti sosialisasi kampanye keselamatan di Karanganyar belum lama ini. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYARSukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) Kabupaten Karanganyar menyayangkan masih banyaknya Pak Ogah (sebutan pengatur lalu lintas) di jalanan yang belum terkaver BPJS Ketenagakerjaan.

Mayoritas para Pak Ogah ini berada di wilayah perdesaan. Dalam rangka memperingati satu tahun Supeltas Karanganyar ini, mereka akan mengajak Pak ogah tersebut untuk ikut dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Paguyuban Supeltas Karanganyar, Budi Sarwono, mengatakan saat ini Pak ogah yang masuk dalam Paguyuban Supeltas Karanganyar baru tercatat 90 orang.

“Kami sudah mengajak yang belum tergabung untuk tergabung. Tapi mereka masih menolak,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (10/3/2023).

Dia mengatakan Paguyuban Supeltas Karanganyar yang baru terbentuk satu tahun ini dibentuk guna mewadahi keberadaan Pak ogah agar tidak liar. Anggota dilengkapi dengan seragam saat mengatur lalu lintas di jalanan.

Hal itu untuk menepis stigma negatif dari masyarakat akan keberadaan Pak ogah. Yang lebih penting lagi, anggota Supeltas resmi diikutsertakan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami di fasilitasi oleh BPJS Ketenagakerjaan Karanganyar. Di mana iuran pertama kami digratiskan. Selanjutnya membayar sendiri,” katanya.

Anggota dibebani membayar premi BPJS Ketenagakerjaan dengan nominal Rp16.800 per bulan. Dengan manfaat yang diterima, jaminan kecelakaan kerja dan santunan kecelakaan. Ada pula anggota yang membayar premi bulanan Rp36.800 dengan manfaat tambahan jaminan hari tua.

Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ini menjadi penting bagi para anggota Supeltas. Mengingat tugas harian para anggota Supeltas di jalanan mengatur lalu lintas sehingga rawan menjadi korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

“Dengan terkaver BPJS Ketenagakerjaan, kami menjadi lebih aman,” Tuturnya.

Karena itu, dia akan menggandeng Pak ogah di desa-desa agar keberadaan mereka tidak lagi liar. Mereka bisa terkoordinasi sehingga jelas keberadaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya