SOLOPOS.COM - Grebeg Sadranan 2023 bertemakan Pengembangan Keraton Kartasura sebagai Destinasi Wisata dan Religi digelar, Kamis (16/3/2023), diikuti ratusan orang. (Solopos.com/ Magdalena NP)

Solopos.com, SUKOHARJO — Grebeg Sadranan 2023 bertemakan Pengembangan Keraton Kartasura sebagai Destinasi Wisata dan Religi digelar, pada Kamis (16/3/2023).

Kegiatan yang diikuti ratusan warga Kartasura itu digelar di Petilasan Keraton Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Mudofir mengatakan kegiatan tersebut digelar oleh empat pilar yakni perguruan tinggi, pemerintah daerah, perwakilan Keraton Surakarta dan juga warga masyarakat setempat.

Dia mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya untuk melibatkan akademisi agar turut menggagas budaya utamanya Keraton Kartasura.

Grebeg Sadranan 2023 bertemakan Pengembangan Keraton Kartasura sebagai Destinasi Wisata dan Religi diikuti ratusan warga Kartasura itu digelar di Petilasan Keraton Kartasura, Sukoharjo, Kamis (16/3/2023). (Solopos.com/ Magdalena NP)

“Kami berupaya merawat cagar budaya bersama empat pilar, yaitu kampus, pemerintah wilayah, keraton dan masyarakat untuk menjadikan Keraton Kartasura menjadi destinasi wisata,” ujar Mudofir.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan pendidikan yang diajarkan UIN Raden Mas Said yakni tentang Islam dan budaya Jawa.

Sebab menurutnya nilai budaya Jawa yang mengedepankan harmoni bisa menjadi inspirasi perpaduan antara kearifan Islam dan budaya sebagai wujud integrasi bangsa.

Dia juga turut melibatkan mahasiswanya agar mereka mengenal lebih dekat tentang budaya Jawa. Sehingga ke depan dapat menjadi bagian pelestari Keraton Kartasura.

Apalagi Keraton Kartasura dan lokasi UIN Raden Mas Said berada dalam satu kawasan. Sehingga pihaknya merasa memiliki kewajiban turut melestarikan keraton tersebut.

“Kami melibatkan perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas. Ke depan tergantung bidang apa, kami sedang menggagas bagaimana nanti ada car free day sepanjang lingkungan Keraton Kartasura. Sehingga diharapkan bisa menghidupkan ekonomi masyarakat sekaligus menggerakan kesadaran nasional terhadap budaya bangsa,” jelas Mudofir.

Sementara itu, Camat Kartasura Joko Miranto mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan serupa telah dilakukan selama 78 tahun.

Dia mengatakan Kartasura memiliki sejarah yang lebih tua dari Surakarta sehingga dipastikan Kartasura juga memiliki makna mendalam untuk generasi selanjutnya.

“Setelah pandemi Covid-19 ini kami berupaya berkolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, komunitas dan keraton untuk mengadakan kajian Keraton Kartasura. Baik dari sisi budaya, ekonomi, sosiologis kewilayahan maupun politis, sejarah maupun lainnya. Mari kita duduk bersama bagaimana Kartasura ini agar bisa tetap di kenang oleh generasi selanjutnya,” ujar Joko Miranto.

Dia mengatakan hasil kajian tersebut diharapkan dapat dipaparkan ke pemerintah Kabupaten Sukoharjo maupun Provinsi Jawa Tengah agar Kartasura mendapat perhatian lebih lanjut.

Menurutnya kegaitaan tersebut selain sebagai wadah mendoakan arwah pahlawan dan leluhur. Pihaknya juga berupaya dapat meningkatkan geliat UMKM masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya