Soloraya
Rabu, 30 Desember 2020 - 09:30 WIB

Libatkan Sukarelawan, Edukasi Perilaku Hidup Baru Jadi Fokus Pemdes Gawanan Karanganyar

Candra Mantovani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi--Setop Covid-19. (freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Desa Gawanan, Colomadu, mengandalkan peran sukarelawan untuk mengedukasi dan mendisiplinkan masyarakat menerapkan pola hidup bersih sehat. Mereka juga ikut menggencarkan kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).

Sebanyak 88 spanduk imbauan dipasang di 44 rukun tetangga (RT) dan petugas rutin mengedukasi masyarakat dengan berkeliling.

Advertisement

Kepala Desa Gawanan, Murdiyanto, mengatakan edukasi perubahan pola hidup masyarakat menjadi fokusnya saat ini. Edukasi ini dilakukan dengan beragam cara dan platform, baik dengan menyebar spanduk, maupun membuat kampanye digital di dunia maya. Kini di setiap RT, Pemdes Gawanan memasang dua spanduk imbauan yang mengingatkan warga akan pentingnya perilaku baru 3M untuk menekan penyebaran Covid-19.

Buka Januari 2021, Rumah Isolasi Covid-19 BLK Karanganyar Muat 68 Orang

“Kami selalu menegaskan pentingnya 3M. Kami fokus edukasi karena ini yang penting. Masyarakat harus dibentuk mindset baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Makanya kami selalu keliling bersama sukarelawan untuk wara-wara ke warga,” beber dia.

Advertisement

Selain itu, proses edukasi masyarakat dilakukan sebisa mungkin menghindari kerumunan. Edukasi program saat ini lebih banyak dilakukan melalui platform digital. “Sekarang kan ada aplikasi digital. Kalau mau edukasi lebih pakai itu tidak usah kumpul-kumpul. Ada Zoom, ada Whatsapp. Kami sekarang lebih menggunakan itu untuk menghindari adanya kerumunan,” terang dia.

Namun, Murdiyanto mengaku belum semua warganya menerapkan pola hidup baru. Ia melihat masih banyak warga yang enggan untuk cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi. Mereka juga belum menerapkan aturan jaga jarak secara maksimal.

Urus KTP/KK di Karanganyar Kian Mudah dengan ADM dan Paklay

Advertisement

“Kalau masker setelah kecamatan bikin operasi itu banyak yang sudah tertib. Setidaknya meningkat kesadarannya. Tapi yang susah memang soal cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak itu,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif