SOLOPOS.COM - Siswa SD di Dukuh Pelang, Desa Bade, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali berfoto bersama dengan pembimbing mewarnai dan mahasiswa KKN di sela-sela pelatihan mewarnai di masjid dukuh setempat, Rabu (19/7/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan siswa SD/MI di Dukuh Pelang, Desa Bade, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali memanfaatkan libur Tahun Baru Islam 1445 Hijriah atau Muharam dengan berlatih mewarnai gambar wayang. Kegiatan pelatihan mewarnai ini diadakan di Masjid Nurul Huda dukuh setempat, Rabu (19/7/2023).

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 56 UIN Raden Mas Said Solo sebagai salah satu program kerja (proker) mereka saat mengabdi di Desa Bade.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Kelompok KKN 56 UIN Solo, Ichsan Wahyu Adi Nugroho, menyampaikan dalam kegiatan tersebut ada 40 peserta. Semuanya merupakan anak-anak yang masih berusia sekolah dasar.

“Acara ini dilaksanakan untuk memperkenalkan budaya Jawa kepada anak-anak, khususnya wayang,” ujar dia kepada Solopos.com, Kamis (20/7/2023).

Ia menyadari acara pelatihan mewarnai tersebut tidak ada korelasinya dengan perayaan 1 Muharam. Namun, ia dan kelompoknya sengaja membuat pelatihan tersebut untuk mengisi libur sekolah anak dengan kegiatan positif.

Dengan terselenggaranya acara tersebut, ia berharap generasi muda, terutama anak-anak mempunyai keinginan untuk belajar budaya Jawa dan dapat melestarikannya.

Dipilihnya tokoh wayang Semar untuk diwarnai, lanjut Ichsan, karena Semar adalah tokoh punakawan paling utama dalam pewayangan Jawa.

“Tokoh Semar ini menjadi pemimpin yang berjiwa adil. Nama Semar berasal dari bahasa Arab yaitu Ismar, yang dalam pengucapan dialek Jawa menjadi Semar. Ismar artinya paku, fungsinya sebagai penguat,” ujar dia.

Selain itu, menurut Ichsan, bentuk dan visual dari tokoh wayang Semar memiliki arti tersendiri. Bentuk yang bulat melambangkan tekad bulat untuk mengabdi pada kebenaran dan kebaikan.

Lebih lanjut, Ichsan menjelaskan dalam kegiatan pelatihan mewarnai, para peserta dibimbing oleh seniman asli Desa Bade, Ki Djoko Sutedjo.

“Untuk kegiatan lain yang kami lakukan selain pelatihan mewarnai ada kegiatan mengajar mengaji, penanaman bibit baru di kebun gizi Dukuh Pelang, serta kegiatan sosial lainnya,” kata dia.

Ichsan berharap dengan kegiatan yang dilakukan kelompoknya dapat bermanfaat untuk warga sekitar. Dengan kegiatan sosial tersebut, ia juga berharap kepedulian sosial warga akan meningkat.

Pembimbing pelatihan mewarnai tokoh wayang Semar, Ki Djoko Sutedjo, menyampaikan dalam pelatihan itu ia mendampingi puluhan anak usia SD.

“Saya hanya mengajari untuk warna pakem wayang Semar itu hitam dan kuning. Untuk background wayang, anak-anak bebas berkreasi,” jelas dia.

Pemilihan Semar, imbuh Ki Djoko, juga dilakukan karena dipercaya sebagai dayang jagad Jawa. Selain itu, ia berharap anak-anak dapat ikut meneladani sifat tokoh Semar yang jujur, rendah hati, dan adil.

“Semoga anak-anak juga bisa menghargai kesenian asli Jawa dan nantinya mampu melestarikannya ke generasi berikutnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya