Soloraya
Jumat, 10 Desember 2021 - 05:53 WIB

Libur Nataru, Warga Positif Covid-19 di Boyolali Diarahkan ke Isoter

Bayu Jatmiko Adi  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI—Meski secara keseluruhan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Boyolali sudah relatif rendah, warga Boyolali tetap diminta waspada selama momentum Natal dan Tahun Baru 2022 atau Nataru nanti. Hal itu untuk mengantisipasi melonjaknya kasus baru. Terlebih adanya kemungkinan masuknya varian virus baru.

Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, masyarakat diminta aktif berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 di wilayahnya maupun di tingkat kabupaten.

Advertisement

“Masyarakat harus bisa bekerja sama dengan satgas atau aparat pemerintah. Sebab kami akan lakukan protab,” kata dia, belum lama ini.

Dia menyampaikan, jika nantinya ada warga yang terbukti terpapar Covid-19 selama momentum Natal dan Tahun Baru, akan langsung diarahkan ke lokasi isolasi terpusat atau isoter.

Baca Juga: KPU Boyolali Gelar Cerdas Cermat Demokrasi untuk Difabel

Advertisement

“Di Boyolali sudah ada lokasi isoter milik pemerintah provinsi di Asrama Haji Donohudan. Dari Pemerintah Kabupaten juga ada. Tujuannya adalah untuk menghambat jangan sampai terjadi ledakan gelombang ketiga,” jelas dia.

Berdasarkan data Covid-19 Kabupaten Boyolali yang diunggah di https://dinkes.boyolali.go.id, per Kamis (9/12/2021), kasus aktif di Boyolali ada tiga kasus. Dua menjalani isolasi mandiri dan satu menjalani isolasi terpusat. Boyolali juga tercatat sebagai wilayah zona rendah atau kuning.

Sementara itu Kepala Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Tri Haryadi, mengatakan di wilayahnya juga terdapat cukup banyak warga yang menjadi perantau. Saat ini pihaknya telah mengimbau warganya untuk tidak mudik.

Advertisement

Baca Juga: Finalis Duta Pelajar Antikorupsi Datangi Kejari Klaten

Dia juga berharap warga tetap bisa menjalankan protokol kesehatan agar ledakan kasus tidak terjadi.  Jika kelak masih ada warga yang mudik, pihaknya mengarahkan warga tersebut untuk melakukan isolasi.

“Jika di rumah memungkinkan, bisa di rumah. Tapi kalau tidak, kami juga memiiliki ruang isolasi di sini [Kantor Desa]. Tapi memang kecil sebab kami berharap tidak ada yang sampai diisolasi [semua sehat],” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif