SOLOPOS.COM - Ilustrasi sepak bola (Alarabiya.com)
Solopos.com, WONOGIRI — Seluruh kompetisi resmi sepak bola dari Liga 1 hingga Liga 3 di Tanah Air belum kunjung bergulir sejak munculnya tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, awal Oktober 2022. Kondisi itu membuat para pemain sekaligus pencari nafkah di bidang sepak bola kehilangan nafkah lantaran menganggur.
Sekretaris Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Wonogiri, Sih Giyono, mengakui ada wacana digelar kembalinya Liga 3. Namun hingga sekarang Askab PSSI Wonogiri belum menerima surat resmi dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah.
Giyono, sapaan akrabnya, berharap kompetisi Liga 3 segera digelar atau memeroleh izin keramaian lagi. Ia beralasan kompetisi seperti Liga 3 penting karena selain membina atlet sepak bola Tanah Air, event itu juga digunakan pemain mencari nafkah.
“Kompetisi sangat diperlukan dari kacamata pembinaan sepak bola Tanah Air dari kasta paling rendah, yaitu Liga 3. Selain itu, kompetisi ini juga digunakan mencari nafkah bagi para pemain. Harapan kami segera memeroleh izin keramaian lagi,” ujarnya kepada Solopos.com, Rabu (30/11/2022).
Giyono mengatakan selama kompetisi Liga 3 dihentikan, sejumlah pemain menganggur atau tak memiliki pekerjaan. Sedangkan yang lainnya mencari nafkah melalui keikutsertaannya dalam kompetisi tarkam. Kompetisi tarkam dipastikan juga belum bergulir di Wonogiri.
Baca Juga: Menjelang Liga 1 Digulirkan Kembali, PT LIB Sebut Klub Samakan Persepsi
“Setiap kabupaten/kota beda-beda cara menyikapinya. Kalau Askap PSSI Wonogiri belum memperbolehkan digelarnya liga tarkam. Nunggu surat resmi dari Asprov,” ujarnya.
Solopos.com berupaya meminta konfirmasi soal nasib pemain kepada sejumlah pihak di manajemen Persiwi Wonogiri. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada pihak yang berkenan memberi keterangan.