SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono mengecek jalan penghubung Bendungan-Banjarharjo setelah rampung dibeton pada Rabu (30/8/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Banjarharjo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar akhirnya bisa merasakan jalan mulus setelah lima tahun tersiksa akibat jalan rusak berat.

Tak hanya terganggu dengan jeglongan sewu, warga selama ini harus merasakan dampak polusi debu dari kerusakan jalan penghubung Bendungan-Banjarharjo tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Setelah akhirnya jalan tersebut diperbaiki, warga berterima kasih kepada Bupati Karanganyar Juliyatmono. Ungkapan itu disampaikan saat Bupati meninjau proyek pembangunan jalan tersebut pada Rabu (30/8/2023). Hari itu, Bupati mendadak mengecek proyek jalan selepas melantik Kepala Desa (Kades) Pergantian Antar Waktu (PAW) Desa Buntar terpilih.

Warga RT 005/RW 006, Banjarharjo, Herno, 53, menyampaikan jalan itu sebelumnya rusak berat. Aspal jalan mengelupas hingga hilang, menyisakan bebatuan dan jeglongan alias lubang di mana-mana. Kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak lima tahun lalu.

Bleduk banget kalau musim kemarau. Debunya ke mana-mana,” kata dia.

Namun kini warga tak lagi merasakan jalan rusak dan debu setelah jalan kembali mulus. Pembangunan jalan ini secara otomatis mendukung mobilitas dan perekonomian warga. “Jalan e sudah halus, sekarang tambah ramai,” kata Herno.

Hal senada disampaikan warga lain, Kusharyanto, 50. Ia mengatakan sebelum diperbaiki banyak pengguna sepeda motor yang terjatuh melewati jalan ini saking parah kerusakannya. Namun sekarang kondisi jalan sudah mulus yang diharapkan bisa bertahan lama.

“Mudah-mudahan awet jalannya. Karena ini dibeton bukan di aspal,” katanya.

Bupati Juliyatmono mengatakan proyek pembangunan jalan ruas Bendungan-Banjarharjo telah rampung dikerjakan beberapa waktu lalu. Proyek ini merupakan pengerjaan long segment berupa peningkatan jalan dengan metode betonisasi sepanjang tiga kilometer (Km).

“Anggarannya Rp3,7 miliar dari DAK [dana alokasi khusus],” kata dia.

Juliyatmono mengatakan pembangunan jalan penghubung Bendungan-Banjarharjo harus dikerjakan dengan sistem betonisasi karena struktur tanahnya bergerak. Sehingga rawan terjadi keretakan apabila hanya dikerjakan dengan pengaspalan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya