Soloraya
Sabtu, 14 Oktober 2023 - 13:37 WIB

Limbah dari Kali Samin Cemari Bengawan Solo, Belum Ganggu Instalasi PDAM

Wahyu Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perbandingan air yang tercemar limbah dari aliran Kali Samin dengan air Bengawan Solo yang belum tercemar di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (14/10/2023). (Istimewa/Purnomo)

Solopos.com, SOLO – Bengawan Solo kembali tercemar dari anak sungai, yakni Kali Samin di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (14/10/2023).

Untungnya pencemaran sungai itu belum mengganggu Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi milik Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo.

Advertisement

Petugas operasional intake IPA Semanggi, Purnomo, menjelaskan limbah dari Kali Samin sampai Bengawan Solo sekitar pukul 11.00 WIB. Kondisi air sungai hitam pekat sisi timur dan hijau di sisi barat.

“Kalau menurut saya ini pekat sekali tapi saya belum tahu limbah tekstil atau alkohol,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu siang.

Purnomo telah mengambil sampel air baku yang disimpan di bekas kemasan air mineral 600 mililiter. Sampel yang diambil adalah air sungai yang tercemar dan air sungai yang tidak tercemar dari aliran Kali Samin.

Advertisement

“Saya akan laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo karena masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Sama DLHK [Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan] Provinsi Jateng,” ujarnya.

Menurut dia, kondisi debit Bengawan Solo semakin turun atau cukup kecil di tengah musim kemarau ini. Limbah dari Kali Samin sejauh ini belum mengganggu layanan PDAM Kota Solo.

Sementara itu, adanya pencemaran itu dimanfaatkan warga yang mencari ikan mabuk di Bengawan Solo ruas Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (13/10/2023) siang sampai petang. Limbah dari Kali Samin hanya terlihat pada Sabtu siang.

Advertisement

“Yang di bawah itu ada tambahan dari aliran anak-anak sungai, seperti Sungai Premulung, Kali Pepe, dan Kali Jenes,” ungkap Purnomo.

Terpisah, Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe), S.M. Budi Utomo, menjelaskan warga mengetahui adanya ikan mabuk atau pladu yang diduga akibat tercemar limbah sejak Jumat pukul 10.00 WIB. Namun ikan mabuk baru mudah ditangkap sekitar 16.00 WIB. Ada seratusan orang yang mencari ikan mabuk kemarin petang.

“Ikannya gampang ditangkap dengan jaring bahkan ada yang ditangkap pakai tangan. Ikannya kecil-kecil tidak sebanyak pladu sebelumnya [Kamis (21/9/2023) sore]” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif