SOLOPOS.COM - Ketua RW 02 Jagalan, Y Tukiman, dan Ketua LPMK Jagalan, Rosyidi, memeriksa buangan limbah UPTD RPH Dispertan Solo, Senin (16/7). Kendati sudah diprotes warga, limbah buangan UPTD RPH Dispertan masih mencemari Kali Sonto. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)


Ketua RW 02 Jagalan, Y Tukiman, dan Ketua LPMK Jagalan, Rosyidi, memeriksa buangan limbah UPTD RPH Dispertan Solo, Senin (16/7). Kendati sudah diprotes warga, limbah buangan UPTD RPH Dispertan masih mencemari Kali Sonto. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Limbah buangan UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) dan kandang hewan Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo kembali mencemari Kali Sonto.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Padahal warga RT 02 Jagalan, Jebres, sudah meminta supaya jajaran UPTD RPH meminimalisasi limbah buangan ke Kali Sonto. Sebelumnya warga juga sudah membersihkan limbah buangan RPH melalui kegiatan padat karya selama 20 hari. Berdasar pengamatan Solopos.com, Senin (16/7/2012), limbah buangan UPTD RPH yang mencemari kali masih berupa dami, kotoran hewan dan darah.

Ketua RW 02 Jagalan, Y Tukiman, yang ikut serta mengecek limbah buangan di Kali Sonto mengaku kecewa. Sebab warga sudah lama terganggu dengan limbah yang berbau busuk menyengat, menjijikkan dan menjadi magnet bagi lalat. Tukiman mendesak jajaran UPTD RPH serius menangani persoalan limbah darah hasil penyembelihan dan kotoran hewan dari kandang penampungan.

“Ya harus ditanggulangi, caranya bagaimana terserah Dinas. Saat musim kemarau seperti sekarang, limbah di kali mandek sehingga bau dan sangat menjijikkan. Kondisi ini membuat pendangkalan kali,” imbuhnya.

Disinggung tentang limbah buangan dari warga, Tukiman tidak membantah. Dia mengakui sebagian besar dari 65 kepala keluarga (KK) di dekat kali membuang kotoran ke kali. Mereka melakukan hal itu lantaran tidak mempunyai WC sendiri di rumah. WC umum yang dibangun sekitar 30 tahun lalu di RT 06/RW 02 tidak berfungsi optimal lantaran septic tank overload. Sehingga warga berinisiatif membuang limbah manusia dari WC langsung ke kali. Sementara Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jagalan, Rosyidi, mengatakan sudah ada rencana memfungsikan kembali septic tank WC umum itu.

Sedangkan Kepala UPTD RPH, Tri Ananto, saat dimintai tanggapan menyatakan segera mengerahkan petugas untuk mengecek kondisi saluran pembuangan. Bila memang limbah buangan masih mencemari kali, petugas diminta melakukan pembersihan. Sembari menunggu penganggaran instalasi limbah darah dalam APBD Perubahan 2012, UPTD RPH sudah memasang dami atau jerami di mulut saluran pembuangan. Tujuannya sebagai filter limbah buangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya