SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Live Inbox Boyolali terus menyisakan polemik. Disdikpora Boyolali dinilai bohong karena mengaku tak tahu soal SE pengerahan siswa ke acara itu.

Solopos.com, BOYOLALI — Pernyataan Kepala Disdikpora Boyolali, Abdul Rahman, yang menyatakan tidak tahu soal surat edaran (SE) perintah mengerahkan siswa untuk menonton Inbox SCTV dinilai sebuah pembohongan publik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Karena tidak mungkin surat yang ditandatangani Kabid SMA/SMK Disdikpora Boyolali Suyanta tidak seijin dan diketahui kepala dinas,” kata Pegiat Pusat Telaah Informasi Regional (Pattiro), Alif Basuki, kepada Solopos.com, Kamis (24/12/2014).

Atas kecerobohan Bupati Boyolali melalui Disdikpora ini, Pattiro akan melaporkan hal tersebut kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Ombudsman supaya memahami situasi carut marutnya kebijakan pendidikan di Boyolali.

Pattiro menilai SE ini telah mencederai dunia pendidikan Boyolali karena pengerahan siswa untuk menonton Inbox SCTV tidak memiliki nilai edukasi. Menurut Alif, tidak sepantasnya Disdikpora membuat SE itu hanya untuk komersialisasi dan kapitalisasi di dunia pendidkan. Selain telah melakukan pembohongan publik, Disdikpora Boyolali juga dianggap telah melakukan pembodohan terhadap siswa-siswi generasi bangsa.

“Sementara, kenapa ketika Pemda Boyolali meresmikan Masjid Agung dengan diisi pengajian sebagai peningkatan perbaikan moralitas, Disdikpora justru tidak menginstruksikan siswa untuk menghadirinya. Bahkan Bupati sendiri setiap ada kegiatan kerohanian tidak pernah hadir.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya