Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Joko Widodo (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)
SOLO – Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) membantah adanya praktik copy pasteLaporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota tahun 2011 oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Menurut orang nomor satu di Kota Solo hal itu terjadi karena dalam penyusunan LKPj walikota sudah ada standar baku.
“Gak ada itu (copy paste LKPj walikota-red). Karena memang dalam membuat LKPj kan ada standarnya. Kalau tidak diubah, ya seperti itu,” kata Jokowi saat ditemui wartawan di Gedung Dewan seusai menghadiri rapat paripurna istimewa dengan agenda Penyampaian Rekomendasi DPRD Kota Solo terhadap LKPj Walikota tahun 2011, Selasa (10/4/2012).
Menurutnya, jika tidak ada standar yang menjadi acuan dalam penyusunan LKPj walikota, bisa saja pihaknya meminta LKPj itu dibuat berbeda sesuai kreativitas penyusunnya. Bahkan diakuinya, pihaknya dalam pembahasan di Pemkot selalu menyampaikan apa yang tidak disetujuinya dalam penyusunan LKPj walikota dengan format yang sudah ada.
“Kalau saya mau kreatif, ya bisa saja. Bahkan dalam pembahasan di Pemkot saya sudah sering bilang, saya tidak mau ini, saya tidak mau itu. Tapi kembali lagi, karena sudah ada standarnya seperti itu,” tegasnya lagi. Sehingga jika belum data terbaru, diakui Jokowi, maka penyusunan LKPj walikota relatif sama. “Ya kalau data yang baru belum ada, ya pastinya sama. Tapi jangan keliru kalau itu copy paste,” pungkasnya.
Hal senada diakui Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Muhammad Rodhi. Ditegaskan Rodhi, dalam LKPj walikota yang penting itu data. Sementara format LKPj, sudah ada standarnya. “Jika dalam data ada angka yang berubah, misal ada peningkatan dan penurunan, itu yang penting. Sementara kalau kata-kata tidak berpengaruh karena menurut peraturan perundang-undangan memang sudah ada standar dalam penyusunan LKPj walikota,” ungkap Rodhi.
