SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyortiran dan pelipatan surat suara pemilu.(JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Hingga hari ketiga proses sortir dan pelipatan surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 di bekas Kantor Bupati Boyolali, Jumat (28/2/2014), ditemukan sejumlah surat suara rusak. Namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kerusakan tersebut bukan dari proses sortir dan pelipatan.

Anggota KPU Boyolali Divisi Sosialisasi Hubungan Antar Lembaga dan Pendidikan Pemilih, Pargito, mengungkapkan dari proses sortir yang dilakukan ditemukan sejumlah surat suara rusak pada pencetakannya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Jenis kerusakan di antaranya ada gambar yang pudar, sobekan kecil, atau bercak tinta. Jadi bukan akibat proses pelipatan,” ungkap Pargito ketika ditemui wartawan di kantor KPU Boyolali, Jumat.
Namun hingga kemarin, pihaknya belum merekapitulasi jumlah surat suara yang rusak tersebut. Sebab proses sortir dan pelipatan masih berlangsung.
Pargito mengakui proses sortir dan pelipatan di sejumlah ruang di kompleks perkantoran tersebut sempat terganggu dengan terputusnya aliran listrik karena jaringan listrik di tempat itu tersambar petir, Kamis (27/2/2014).

“Ya itu kan situasi yang tidak terduga sebelumnya dan memang untuk proses sortir dan pelipatan surat suara tadi sempat terganggu karena tidak ada penerangan. Namun tetap kami kondisikan agar proses tetap bisa berjalan,” tandasnya.

Lebih lanjut Pargito menjelaskan, pihaknya mentargetkan penyortiran dan pelipatan surat suara untuk DPRD Provinsi selesai kemarin. Selama dua hari sebelumnya dari jumlah 812 kardus surat suara, sudah terselesaikan sekitar 549 kardus. Masing-masing kardus berisi 1.000 surat suara.

Disinggung tentang keamanan, Pargito menegaskan sejauh ini pihaknya telah menerapkan prosedur ketat. Sejak awal, KPU telah berkoordinasi dengan jajaran Polres Boyolali, khususnya jajaran intel untuk menyelami karakteristik pekerja pelipatan surat suara. Selain itu pihaknya juga terus mengingatkan setiap koordinator pekerja untuk melakukan pengawasan ketat, termasuk memeriksa tas setiap pekerja saat pulang. Sejauh ini menurut dia, jumlah surat suara yang dikerjakan masih sesuai dengan jumlah yang ada.

“Dengan langkah antisipasi itu, kecil potensi terjadi surat suara hilang karena dibawa pulang pekerja,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya