SOLOPOS.COM - Jembatan gantung Semanggi. (Google Maps)

Solopos.com, SOLO — Jembatan gantung Semanggi yang berlokasi di perbatasan Solo dan Sukoharjo di Jawa Tengah ternyata berdasarkan catatan sejarahnya, dahulu terdapat dermaga kuno.

Meski tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, keberadaan jembatan ini sangat vital karena jembatan ini menghubungkan Semanggi di Solo dengan Nusupan di Grogol, Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di Nusupan ini, dulu terdapat sebuah dermaga kuno yang banyak dilalui kapal-kapal besar yang membawa beragam barang dan komoditi.

Sementara itu, di seberang Nusupan, terdapat sebuah kampung Semanggi yang dulunya terdapat sebuah pelabuhan kuno yang dikenal dengan nama Wuluyu atau Wulayu. Di mana kini, Semanggi dan Nusupan menjadi lokasi berdirinya jembatan gantung yang menghubungkan daerah tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com dari unggahan Instagram pemerhati sejarah dari Solo, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro alias Kanjeng Nuk, sebutan Wulayu memiliki arti penambangan terhulu yang menjadi jalur pertukaran garam dengan komoditas-komoditas pedalaman seperti beras, kelapa, bawang, rotan, damar, lilin, madu, dll.

Dahulunya, pelabuhan kuno di Solo tersebut juga menjadi salah satu pelabuhan yang kerap disinggahi kapal-kapal besar.

“Kampung Semanggi yang mendasari nama Bengawan Semanggi alias dari Bengawan Solo di kemudian hari, merupakan pelabuhan paling ujung atau terakhir dihitung dari muara Bengawan yang ada di Ujung Galuh atau Gresik, Jawa Timur. Sebanyak 44 bandar pelabuhan yang disinggahi kapal-kapal besar waktu itu merupakan denyut perekonomian rakyat yang sangat penting,” jelas Kanjeng Nuky.

Di pelabuhan kuno ini dahulunya melayani penyeberangan dan juga penambangan, sama seperti 44 pelabuhan lainnya di sepanjang aliran Bengawan Solo.

Memiliki cerita sejarah yang menari, Semanggi dan Nusupan yang menjadi lokasi berdirinya jembatan gantung penghubung daerah tersebut ternyata juga sarat cerita mistis.

Informasi yang diperoleh Solopos.com dari pengelola akun Instagram @misterisolo, menyebutkan jembatan gantung Semanggi-Nusupan yang menghubungkan Solo dan Sukoharjo ini terdapat sosok jahil yang kerap menampakkan diri.

Konon katanya, terdapat sosok hitam tinggi besar yang masyarakat duga merupakan genderuwo atau buto. “Banyak yang beranggapan bahwa sosok ini merupakan sosok gendruwo. Adapula yang beranggapan bahwa sosok ini adalah sosok buto karena diwaktu kemunculannya sering tercipta hawa panas dan bau-bau yang anyir,” jelas pengelola akun Instagram @misterisolo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya