Soloraya
Minggu, 21 Mei 2023 - 10:07 WIB

Lomba Menembak HUT ke-71 Kopassus di Sukoharjo, Ada Peserta Berusia 13 Tahun

Magdalena Naviriana Putri  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Danjen Kopassus, Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi dan Ketua Umum Pengprov Perbakin Jateng, Sinyo Haryanto (kacamata) saat ditemui wartawan di Lapangan Tembak Prayudha Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan pada Sabtu (20/5/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha kembali menggelar kompetisi menembak bertajuk Danjen Kopassus Shooting Championship 2023 di Lapangan Tembak Prayudha Grup 2 Kopassus, Kartasura, Sukoharjo pada 19-21 Mei 2023.

Selain memperingati HUT ke-71 Kopassus, kegiatan tersebut sekaligus menjadi wadah dalam menjaring atlet-atlet penembak.

Advertisement

Kejuaraan tersebut memerebutkan Piala Bergilir Danjen Kopassus, Piala Bergilir Wadanjen Kopassus, Piala Bergilir Kiki Shooting Club, serta Piala Bergilir Dangrup 2 Kopassus.

Danjen Kopassus, Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, mengatakan kompetisi tersebut merupakan rangkaian hari ulang tahun ke-71 Kopassus. Kompetisi ini biasanya digelar mendekati perayaan Hari Kopassus yang dirayakan setiap 16 April. Lantaran di tahun ini bersamaan dengan kegiatan keagamaan, maka baru terlaksana pada 20 Mei 2023.

Advertisement

Danjen Kopassus, Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, mengatakan kompetisi tersebut merupakan rangkaian hari ulang tahun ke-71 Kopassus. Kompetisi ini biasanya digelar mendekati perayaan Hari Kopassus yang dirayakan setiap 16 April. Lantaran di tahun ini bersamaan dengan kegiatan keagamaan, maka baru terlaksana pada 20 Mei 2023.

Menurutnya kejuaraan tersebut telah digelar rutin sejak 2000 silam. Namun sempat berhenti dua tahun akibat terimbas pandemi Covid-19.

Pada kompetisi kali ini antusias peserta cukup membeludak sehingga jumlah peserta yang turut berkompetisi dalam ajang kejuaraan ini dibatasi. Jumlah peserta mencapai 1.000 orang, berasal dari TNI, Polri, termasuk masyarakat umum.

Advertisement

Pelaksanaan kejuaraan menembak selalu digelar di Grup 2 Kopassus Kartasura karena Grup 2 merupakan pusat di Jawa Tengah. Selain itu lokasinya juga sudah mumpuni dan cukup asri.

Para penembak yang berkompetisi banyak yang hadir dari wilayah luar Jawa. Seperti dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya.

Penanggung jawab kegiatan menembak di Grup 2 Kopassus, Kolonel Inf. Catur Sutoyo, mengatakan ada sejumlah kelas yang diperlombakan dalam kompetisi ini. Mulai dari tembak reaksi IPSC level 2, tembak reaksi IPSC, tembak reaksi IPSC level 1, pistol senapan api, dan senapan atau pistol angin.

Advertisement

Per kelasnya masih dibagi lagi menjadi beberapa divisi. Seperti divisi open, standar, production, revolver, classic, dan production optic.

Untuk materi IPSC level 2 terdapat kategori PCC level 2. Pistol kaliber, carbine, divisi open, divisi pijera besi, dan rifle level II. Selain itu, untuk kategori lainnya adalah materi pistol eksekutif 20 m dan pistol presisi jarak 25 m.

Ketua Umum Pengprov Perbakin Jateng, Sinyo Haryanto, menambahkan di Jawa Tengah sendiri telah mencetak beberapa atlet yang sukses berlaga mengikuti ajang tembak hingga luar negeri. Tak jarang atlet-atlet tersebut juga masih berusia muda.

Advertisement

“Kami lakukan pembinaan terus dan kami berharap penembak ada yang sampai dan bisa berlaga dengan maksimal di olimpiade ke depan,” harapnya.

Salah satu peserta, yakni seorang gadis berusia 13 tahun turut memperebutkan piala bergilir dari Danjen Kopassus itu. Salma Sabiha Talita Zaiyani mengaku sudah 10 kali mengikuti lomba tembak di beberapa kegiatan.

Hobi olahraga tembak tersebut didapatnya dari sang ayah yang juga seorang penembak. Tak heran jika dia mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya, yakni Muhamad Tejo Kusumo Gatot dan Rina Farida Saptyani.

Perempuan muda asal Depok itu mulai menggeluti olahraga tembak sejak Maret tahun lalu. Awalnya ia hanya diminta sang ayah hingga akhirnya kini mulai terbiasa dan menyukainya.

“Menurut saya menembak itu juga asyik, seru. Kakinya juga lebih cepet kalau lari. Gerak terus. Kadang latihannya di basement rumah kadang di Kelapa Dua,” ujar Salma yang kini duduk di bangku SMP kelas Vlll itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif