SOLOPOS.COM - Warga mengambil barang-barang milik Sido, 63, warga Lingkungan Keron RT 001/RW 006, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri untuk diselamatkan, Sabtu (7/2/2015). Rumah Sido diterjang tanah longsor dari tebing di lingkungan setempat. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Longsor Wonogiri mengakibatkan sejumlah orang terluka dan 2 kambing mati. Warga diminta mewaspadai longsor susulan.

Solopos.com, WONOGIRI – Selama musim penghujan, warga Wonogiri diminta tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam salah satunya tanah longsor.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Warga juga diminta mencermati tanda-tanda alam di sekitarnya, misalnya keluarnya binatang buas ke permukiman, kera atau monyet turun gunung atau hawa panas yang bukan semestinya.

Penegasan itu disampaikan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto kepada warga Lingkungan Keron RT 001/RW 006, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Sabtu (7/2/2015). Bambang menyerahkan bantuan logistik kepada dua korban tebing longsor, yakni Eko Siswanto, 28 dan Sido, 63.

Sebelumnya, tebing pegunungan di Keron longsor sehingga memakan korban dua ekor kambing dan meratakan bangunan dapur milik Sido. Longsor juga merusak kandang kambing dan sepeda milik Eko.

“Jangan dilakukan pembersihan puing-puing bebatuan terlebih dahulu sebelum kondisi curah hujan stabil. Cermati tanda-tanda alam sebelum bencana muncul, seperti keluarnya binatang buas di daerah pegunungan atau kawanan kera turun gunung,” ujar Bambang.

Bambang minta rumah milik Sido dan Eko dikosongkan karena tanah pegunungan masih labil. Selain imbauan pengosongan, mantan Camat Selogiri itu minta warga tak menggeser bebatuan tebing yang longsor.

“Kondisi satu tebing masih membahayakan sehingga dua rumah di bawahnya harus dikosongkan. Bebatuan longsor jangan dipindahkan dahulu menunggu kondisi curah hujan stabil,” kata dia.

Data yang diperoleh , bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Selogiri dan Kecamatan Wonogiri mengakibatkan enam orang terluka. Tiga orang hingga berita ini ditulis, Sabtu, masih terbaring di bangsal RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri sedangkan tiga yang lain menjalani rawat jalan.

Ketua RW 006, Lingkungan Keron, Mat Nawir menyatakan, material pegunungan longsor menutup akses jalan lingkar antarkecamatan.

Akibatnya akses kendaraan baik roda dua maupun roda empat tertutup. Warga sudah bekerja bakti membersihkan puing material dan memotong dahan pohon yang tumbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya