SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana (Solopos/Whisnupaksa).

Solopos.com, SRAGENBanjir dampak Sungai Bengawan Solo meluap yang terjadi beberapa hari lalu mengakibatkan longsor di bantaran Bengawan Solo dan bantaran Sungai Mungkung di empat wilayah kecamatan di Sragen. Dampak bantaran yang longsor itu mengakibatkan dua dapur terancam ambruk dan dua warga tak berani menempati rumahnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (22/2/2023), menyampaikan dampak bantaran sungai yang longsor itu terjadi di wilayah Kecamatan Plupuh, Masaran, Tangen, dan Sragen Kota.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia menerangkan banjir Sungai Bengawan Solo mengakibatkan tanah bantaran sungai longsor atau ambrol tergerus arus sungai yang besar terutama di Sungai Bengawan Solo dan Sungai Mungkung.

Dia menerangkan longsor bantaran sungai di Plupuh terjadi Desa Karanganyar, tepatnya di tiga dukuh, yakni Dukuh Karang longsor sepanjang 113 meter mengakibatkan jalan ambles dan tidak bisa dilewati sehingga mengancam enam rumah warga; Dukuh Dungus RT 015, bantaran longsor sepanjang 35 meter mengancam tiga rumah warga; dan di Dukuh Jarak RT 016, bantaran longsor mengancam empat rumah.

“Kemudian di Pilang, Masaran, bantaran longsor sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter dan kedalaman 12 meter di belakang rumah Bani, 60, warga Jati RT 002, Pilang. Pemilik rumah waswas bila terjadi hujan deras akan ada longsor susulan,” jelas Agus.

Selanjutnya di Tangen, bantaran Bengawan Solo longsor sepanjang 20 meter dan lebar 15 meter mengakibatkan tanah merekah dan mengancam dua rumah.

Lalu di Sragen Kota, longsor bantaran sungai Mungkung terjadi di Dukuh Gabusan, Desa Tangkil, Sragen Kota, yang mengancam empat rumah.

“Dua dapur warga di antaranya terancam roboh karena sudah miring dan dua keluarga lainnya tak berani menempati rumah karena tanahnya gerak sepanjang 70 meter,” ujarnya.

Dia mengatakan longsor Sungai Mungkung itu bermula saat debit air Sungai Mungkung besar saat hendak masuk ke Sungai Bengawan Solo terhambat dan akibatnya mengikis tanggul sungai yang pernah dibuat dengan bahan ban bekas.

“Kami berharap warga lebih waspada dalam kesiapsiagaan terhadap dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Kami mengimbau kepada warga waspada dan untuk pemerintah desa agar membuat laporan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dengan tembusan Pemkab Sragen supaya ada penanganan,” jelas Agus.

Agus mengatakan warga diharapkan membuat talang air supaya air tidak langsung jatuh ke tanah tetapi dialirkan melalui pipa. Dia mengungkapkan untuk saat ini aktivitas warga terganggu dengan longsoran Bengawan Solo dan Sungai Mungkung.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan antisipasi bencana itu dengan cara penghijauan dan mitigasi sungai dengan menggandeng BBWSBS. Dia mengatakan upaya ini tidak hanya di Soloraya melainkan juga di Semarang.

“Banyak di hulunya bermasalah. Pengendalian tata ruang harus ketat. Kemudian pengelolaan alur sungai, seperti sedimentasi dibereskan, kemudian konservasi daerah hulu. Semua itu untuk pencegahan. Kemungkinan modifikasi cuaca akan diajukan lagi,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya