SOLOPOS.COM - Ilustrasi Longsor (Hijriyah AW/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Jembatan Kali Krasak penghubung Desa Sruni, Desa Lanjaran dan Desa Mriyan Kecamatan Musuk, longsor sejak Kamis (27/2/2014) malam.

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, pada Sabtu (1/3/2014), longsor di sisi utara jembatan tersebut disebabkan karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Di tambah, saluran air di sekitar jembatan kurang lancar sehingga menimbulkan genangan dan menyebabkan talut jembatan terkikis kemudian ambrol dan longsor.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Lebar longsoran mencapai sembilan meter dan kedalaman dengan dasar sungai sekitar 15 meter. Dengan kondisi ini, maka jalur tersebut tertutup bagi kendaraan roda empat.

Menurut Kades Sruni, Taryono, lebar jembatan sebenarnya masih muat untuk dilalui kendaraan roda empat. Tetapi, dengan kondisi jembatan saat ini maka jika kendaraan roda empat tetap dibiarkan lewat akan berpotensi memperparah longsoran.

“Kondisi tanah pada jembatan itu sangat labil. Jadi kalau roda empat tetap lewat, dikhawatirkan jembatan yang longsor akan semakin parah,” kata Taryono, kepada Espos, Sabtu.

Jika longsor pada jembatan itu semakin parah, kata Taryono, memang tidak ada desa yang terisolir. Tetapi, untuk arus mobilisasi warga Desa Sruni dan Lanjaran akan semakin jauh. Warga Desa Sruni yang akan ke Boyolali juga harus melalui jalur yang lebih jauh bahkan kondisinya lebih parah dari Jembatan Kali Krasak.

Secara administrasi, kata Taryono, jembatan yang berada di perbatasan Desa Sruni dan Desa Lanjaran itu masih masuk Desa Lanjaran. Tetapi karena jembatan itu diakses semua warga di dua desa maka Desa Sruni juga akan membantu untuk perbaikan atau penyelamatan jalur di jembatan itu.

“Ini dilakukan penyelamatan sementara. Kebetulan ada caleg yang mau membantu. Nanti kalau sudah ada dana, dari hasil musyawarah kami jembatan itu perlu digeser ke timur. Agar posisi jalan tidak terlalu rendah dan tidak terlalu menikung,” jelas Taryono.

Camat Musuk, Totok Eko YP, membenarkan adanya kejadian longsor pada jembatan Kali Krasak. “Untuk sementara ini masyarakat di dua desa itu bergotong-royong menjaga jalur tersebut,” kata Totok.

Longsor di jembatan Kali Krasak, kata Totok, adalah kali pertama terjadi. Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. “Kami sudah laporkan kejadian ini kepada Pemkab. Ya, dari warga sekitar berharap memang segera ada perhatian dari Pemkab. Tapi kalau tahun ini belum tahu karena longsor itu kan bencana yang tidak kami prediksikan sebelumnya.”

Dengan kondisi jembatan yang dianggap semakin rawan, menurut Totok, memang perlu pembiayaan yang tidak kecil untuk perbaikan dan penguatan talut jembatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya