SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Solopos.com, BOYOLALI — Longsor kembali terjadi di Dukuh Bubakrejo, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego. Satu rumah milik Sutiyono, 60, rusak akibat longsor pada tebing setinggi sekitar 3 m yang berada di tepat di sebelah rumahnya.

Longsor terjadi sejak Jumat (7/3/2014) malam dan saat ini masih terjadi proses evakuasi. Dalam kurun waktu lima hari, warga Bubakrejo berusaha mengurangi dampak longsor. Tetapi saat turun hujan, longsoran tanah kembali merusak rumah milik Sutiyono.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sutiyono mengatakan longsoran tanah itu merusak dinding rumah sisi timur yang hanya terbuat dari kayu. Pada Jumat malam, longsoran tanah dan air termasuk bebatuan sampai masuk ke dalam rumah. “Sabtu (8/3/2014) pagi, warga sudah mencoba membersihkan longsoran tanah. Tetapi, malam harinya hujan turun lagi dan longsor lagi. Tanah masuk rumah lagi,” kata Sutiyono, saat ditemui Solopos.com, Rabu (12/3/2014).

Dia menyampaikan, selain terkena longsoran, sisi rumah sebelah barat juga mulai mengalami retak. Kebetulan, sisi barat rumahnya juga tebing. “Ini retak sudah satu tahun. Kami khawatir kalau retakan tambah parah, justru akan terjadi longsor,” imbuh dia.

Pantauan Solopos.com di lokasi hari ini, sejumlah warga masih membantu membersihkan longsoran tanah. Posisi rumah yang berada di lereng tebing dan jalan akses yang sempit membuat proses pembersihan dari tanah longsor itu harus dilakukan secara manual.

Sementara itu, Kades Karangmojo, Sri Saparyati, menyampaikan kejadian itu sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali dan Rabu kemarin bantuan logistik sudah dikirim ke rumah korban termasuk untuk warga sekitar Bubakrejo yang membantu membersihkan material longsoran.

Sri menyampaikan longsor terjadi karena tanah pada lereng tebing itu sangat labil dan lunak. Ketika terjadi hujan lebat, tanah menjadi gembur dan akhirnya longsor. Pemerintah Desa Karangmojo mengupayakan program pembangunan talut dengan pondasi miring mengikuti bentuk tebing dan suling air agar saat hujan air bisa langsung dibuang menjauh dari tebing. Harapannya untuk mengurangi potensi longsor mengingat di kawasan tersebut ada 15 rumah yang berdiri di antara tebing.

Pihaknya juga mengakui retakan yang terjadi di rumah Sutiyono itu juga cukup rawan jika tidak segera dibuatkan talut. “Nanti akan kami usulkan ke Bapermasdes,” ujar dia.

Camat Klego, Wahyuni Dwi Lestari, kejadian itu sudah dilaporkan ke BPBD. Terkait bahaya longsor susulan, Wahyuni menghimbau supaya warga ekstra waspada terutama di musim hujan saat ini. Karena ada potensi gerakan tanah terus terjadi dan menyebabkan longsor yang lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya