Soloraya
Sabtu, 25 September 2010 - 17:35 WIB

Longsor di Merapi, tiga penambang tewas tertimbun

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Areal penambangan galian C di Dukuh Ngelo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Sabtu (25/9) pagi, tiba-tiba longsor.

Kejadian itu mengakibatkan tiga penambang tradisional tewas tertimbun longsoran tanah dan batu sedangkan dua orang lainnya terluka parah.

Advertisement

Korban tewas terdiri atas kakak beradik Darmadi, 26 dan Darmin, 19, warga Dukuh Ngipiksari, Desa Balerante serta Darno, 65, warga Glagah, Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang.

Sementara, korban luka, Woko, 27 dan Marmiyanto, 25, keduanya warga Ngipiksari dilarikan ke rumah sakit Panti Kencono lalu dirujuk ke RS Panti Rapih Yogyakarta.

Saksi mata, Wahono, 55, warga Glagah, Banjarnegoro, Magelang, mengatakan, tebing runtuh saat lima penambang rekannya sedang sibuk menggali pasir, sekitar pukul 07.00 WIB.

Advertisement

“Saya sedang berada di atas (tebing), tiba-tiba terdengar bunyi brug dan tanah longsor menimpa mereka yang ada di bawah,” jelasnya di lokasi kejadian.

Warga setempat kemudian berdatangan ke lokasi dan berupaya mengevakuasi korban yang tertimbun longsor. Nahas, tiga penambang yakni Darmadi, Darmin dan Darno ditemukan dalam keadaan tewas, sedangkan Woko dan Marmiyanto terluka cukup parah, namun nyawanya masih terselamatkan. Kejadian itu lalu dilaporkan ke kepolisian.

Selain menewaskan tiga penambang dan melukai dua korban lainnya, reruntuhan pasir dan batu juga menimpa truk Nopol AA 1199 JC yang saat kejadian sedang diparkir di bawah tebing untuk mengangkut muatan.

Advertisement

Kala itu, truk yang disopiri Rusmiyono, 31, itu sedang diisi oleh para penambang. Tapi sebelum muatan penuh, tebing terlanjur runtuh menimpa truk. Beruntung, sang sopir selamat.

rei

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif