Soloraya
Rabu, 28 Desember 2016 - 18:40 WIB

LONGSOR KLATEN : 2 Penambang Tewas Tertimbun Dinding Tebing

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menyaksikan proses pencarian salah satu korban tebing longsor di Desa Temuireng, Kecamatan Jatinom, Rabu (28/12/2016) sore. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Longsor Klaten, dua orang penambang tewas akibat tertimpa dinding tebing yang longsor di Jatinom.

Solopos.com, KLATEN  — Empat penambang menjadi korban tebing longsor, di Desa Temuireng, Kecamatan Jatinom, Rabu (28/12/2016). Dua orang di antara mereka meninggal dunia dan dua orang lainnya selamat dengan kondisi luka-luka.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, sebelum tebing longsor, keempat penambang tradisional tersebut menambang di dalam lubang pada dinding tebing Jurang Ngancar, Desa Temuireng, Kecamatan Jatinom, sejak pukul 08.00 WIB. Kedalaman lubang berkisar 3 meter.

Sekitar pukul 10.00 WIB, keempat penambang itu beristirahat di tepi tebing. Tak berapa lama kemudian, dinding tebing dengan ketinggian sekitar 5 meter itu ambrol menimpa para korban.

Advertisement

Sekitar pukul 10.00 WIB, keempat penambang itu beristirahat di tepi tebing. Tak berapa lama kemudian, dinding tebing dengan ketinggian sekitar 5 meter itu ambrol menimpa para korban.

“Satu orang selamat dan hanya mengalami luka lecet. Sementara satu orang lagi berhasil lari tetapi terluka pada punggung dan dibawa ke rumah sakit,” kata salah satu warga setempat, Adunggoro, 60, saat ditemui wartawan di lokasi.

Dua penambang selamat masing-masing bernama Tri Sunarno, 27, warga Dukuh Pakem, RT 018/RW 007, Desa Temuireng, Kecamatan Jatinom, dengan kondisi luka di punggung. Korban dilarikan ke RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro guna mendapatkan perawatan.

Advertisement

Ia ditemukan warga setelah satu jam dicari. Penambang lainnya bernama Suranto, 25, warga Dukuh Kranggan, RT 002/RW 007, Desa Temuireng, Kecamatan, Jatinom, baru bisa ditemukan setelah lebih dari lima jam dicari warga.

Proses pencarian dilakukan warga secara manual dengan menggali timbunan tebing longsor menggunakan sekop. Pencarian itu disaksikan ratusan warga yang memadati kawasan penambangan tersebut.

Suranto berhasil dievakuasi warga dibantu polisi, TNI, sukarelawan, serta tim SAR sekitar pukul 16.00 WIB. Terkait lokasi kejadian, Adunggoro tak menampik kawasan tersebut digunakan untuk penambangan manual.

Advertisement

Ia juga mengakui aktivitas penambangan dilakukan dengan memasuki lubang-lubang yang dibuat di dinding tebing. “Kalau menggali ke bawah sulit mendapatkan pasir. Lebih mudah kalau membuat lubang di dinding tebing,” katanya.

Kapolsek Jatinom, AKP Sri Wiraden, mengatakan proses pencarian terkendala lantaran tebalnya material tebing yang longsor. Ia juga tak menampik para penambang mencari material berupa pasir dengan cara memasuki lubang pada dinding.

Hal itu sangat membahayakan terlebih para penambang tak menggunakan peralatan keselamatan. “Imbauan kami kalau mau menambang ya taati aturan. Keselamatan yang diutamakan,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif