SOLOPOS.COM - Waka Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 4 Klaten, Supardiyono, mengecek kondisi bangunan sekolah itu yang longsor, Selasa (10/12/2013). (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN — Tempat parkir dan toilet SMPN 4 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 26, Klaten Utara, roboh karena fondasinya longsor diterjang hujan deras yang disertai angin kencang November lalu. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, bencana tersebut kini mengancam dua kelas yang letaknya berdekatan dengan lokasi yang longsor.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa (10/12/2013), tempat parkir dan toilet siswa yang longsor terletak di bagian paling timur sekolah atau berbatasan dengan Sungai Sekarsuli. Hujan deras dan angin kencang November lalu menyebabkan bangunan sekolah sepanjang 20 meter longsor ke dalam Sungai Sekarsuli sedalam 5 m. Sementara itu, dua kelas yang letaknya tepat di sebelah barat bangunan yang roboh masih kuat berdiri. Namun fondasi kedua kelas tersebut sudah terlihat atau tak lagi di dalam tanah. Tanah di bawahnya sudah tergerus air sungai.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, sekolah terpaksa membuat talut dari pasir yang dibungkus dengan karung di sekitar lokasi. Sebanyak 72 siswa kelas VIII G dan H yang hendak belajar pun harus diungsikan ke laboratorium TIK dan IPA. Sementara, tempat parkir siswa pun dipindah ke salah satu ruang di sekolah setempat.

Wakil Kepala (Waka) Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 4 Klaten, Supardiyono, memaparkan longsornya tanah di dekat tempat parkir dan toilet sekolah setempat disebabkan derasnya aliran arus Sungai Sekarsuli. Bahkan, talut yang terbuat dari beton di lokasi tersebut ikut terseret derasnya aliran sungai. “Kebetulan, sore itu sedang hujan, sehingga menyebabkan arus sungai sangat deras dan menyebabkan tanah di timur bangunan sekolah longsor,” katanya saat ditemui wartawan di sekolah itu, Selasa.

Dia juga membenarkan dua kelas yang ada di sebelah barat bangunan yang longsor, kini kondisi kritis. “Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa, sebanyak 72 siswa kami pindah ke Lab TIK dan IPA. Kami juga sudah memasang talut dari pasir di dekat bangunan yang longsor,” ungkapnya.

Kepala SMPN 4 Klaten, Agus Ristanto, mengatakan kejadian tersebut sudah dia laporkan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten. Kendati demikian, kedua lembaga pemerintah tersebut belum menindaklanjuti laporan dari sekolah. “Dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten juga sudah melakukan pengecekan, namun belum juga ada kepastian perbaikan talut yang longsor,” kata Agus kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa.

Pihaknya ingin agar pemerintah segera memperbaiki talut dan bangunan sekolah yang roboh. Pasalnya, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dilarang digunakan untuk memperbaiki bangunan yang rusak. “BOS tidak boleh digunakan unutk memperbaiki gedung. Sekolah juga tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memperbaiki gedung,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya