SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Longsor di bantaran Kali Dengkeng, tepatnya di Badran RT 004/RW 002, Serenan, Juwiring, Klaten, semakin lebar hingga mendekati rumah warga. Bibir Kali Dengkeng yang longsor kini mencapai lebih dari 20 meter.

Dari empat rumah yang kritis tersebut, dua rumah di antaranya paling parah. Pasalnya, rumah mereka hanya berjarak kurang dari 1 meter dari tanah yang longsor.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Longsor di bantaran Kali Dengkeng terjadi setiap kali musim hujan tiba. Kondisi itu diperparah karena bantaran tersebut menjadi titik pertemuan arus Sungai Bengawan Solo dan Kali Dengkeng.

Salah satu rumah warga yang rumahnya kritis tersebut adalah Sunarno, 45. Rumahnya  hanya berjarak kurang dari 1 meter dari tanah yang longsor. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten yang telah memberikan bantuan.

Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera melakukan penggeseran rumah. “Dalam waktu dekat akan segera saya geser rumah saya. Saat ini saya baru proses pemesanan sejumlah material yang diperlukan untuk menggeser rumah,” papar Sunarno kepada wartawan di lokasi, Sabtu (28/12/2013).

Kades Serenan, Akip, mengimbau agar warganya segera melakukan penggeseran. Sebab, posisi empat rumah tersebut sudah kritis. Meski sudah mendapatkan bantuan untuk menggeser rumah, tanggul Kali Dengkeng di daerah tersebut perlu ditalut permanen.

“Kami ingin pemerintah tetap memperbaiki tanggul secara permanen, sebab dikhawatirkan terus menggerus tanggul yang masih terbuat dari tanah,” harapnya.

Sementara itu, BPBD Klaten akhirnya mencairkan bantuan Rp40 juta untuk empat kepala keluarga (KK) di Badran RT 004/RW 002, Serenan. Bantuan itu diberikan untuk menggeser rumah warga yang kritis terkena longsoran bibir Kali Dengkeng.

Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan bantuan itu diberikan secara langsung kepada empat keluarga di kediaman mereka pada Selasa (24/12/2013). “Ada empat kepala keluarga yang rumahnya kritis, masing-masing mendapatkan Rp10 juta untuk memindah tempat tinggal mereka,” paparnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Pihaknya mengimbau warga segera melakukan penggeseran rumah ke tempat yang lebih aman. Hal itu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, saat ini sudah memasuki musim hujan dan longsoran bibir Kali Dengkeng terus melebar.

Sri Winoto juga meminta agar Kades Serenan untuk ikut memantau warga yang rumahnya kritis tersebut. Selain itu juga ikut memantau penggunaan dana bantuan yang telah disalurkan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya