SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Tanggul Kali Dengkeng di Dusun Soka, Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, mengalami longsor akibat hujan deras yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Akibatnya, longsoran yang panjangnya mencapai 20 m itu menyebabkan keselamatan 300 warga yang tinggal di dusun setempat terancam.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Kamis (23/1/2014), longsoran tanggul Kali Dengkeng itu hampir menyentuh bahu jalan yang sudah terbuat dari beton. Kondisi itu membuat sebagian bahu jalan rawan ambrol karena tidak lagi memiliki fondasi yang kuat untuk menahan beban. Warga setempat juga menanam pohon di bahu jalan yang tanggulnya sudah ambrol. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak terperosok dan masuk ke dalam Kali Dengkeng yang kedalamannya lebih dari 7 m.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu warga Desa Kragilan, Hadi Suwarno, 70, mengatakan tanggul Kali Dengkeng yang masih terbuat dari tanah itu longsor pada Rabu (22/1/2014) dini hari. Tanggul tersebut longsor karena tidak kuat menahan derasnya aliran air dari Kali Dengkeng pada hari itu. Aliran air di sungai tersebut bertambah deras dan nyaris meluap karena beberapa hari terakhir kawasan setempat diguyur hujan lebat.

“Aliran air dan hujan yang deras menyebabkan tanggul mengalami erosi dan akhirnya longsor,” kata Hadi Suwarno saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis. Menurutnya, longsoran tanggul itu semakin bertambah pada Kamis. Sebelumnya, longsoran tanggul sekitar 15 m, namun pada Kamis longsoran melebar hingga 20 meter.

Akibat longsoran tersebut, sambungnya, jalan penghubung Desa Kragilan-Desa Ngandong dan Kabupaten Gunung Kidul menjadi rawan putus. Sebab, jika tanggul dibiarkan mengalami longsor terus menerus, jalan yang ada di atasnya akan ikut ambles. “Jika jalan ambles, maka jalur Desa Kragilan, Ngandong dan Gunung Kidul rawan putus,” imbuhnya.

Pihaknya berharap agar pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol agar tidak memutus perekonomian dan pendidikan masyarakat sekitar. Sementara itu, Kepala Desa Kragilan, Bambang Samiyo, mengatakan longsornya tanggul menyebabkan keselamatan sekitar 300 warga setempat terancam. “Jika airnya masuk ke dalam permukiman penduduk, bisa mengancam keselamatan 300-an warga. Apalagi, aliran air Kali Dengkeng saat ini sangat deras dan membahayakan,” katanya, Kamis.

Pihaknya berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan supaya kerusakan tanggul tidak melebar. Selain itu, dia juga membenarkan tanggul yang longsor bisa mengancam terputusnya jalur antardesa, bahkan antarkabupaten. Hingga Kamis siang, air yang merendam dua dusun di Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, belum kunjung surut. Kondisi tersebut membuat petani cemas karena tanaman padi seluas 25 ha yang terendam air terancam gagal panen di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya