Soloraya
Rabu, 12 Maret 2014 - 04:07 WIB

LONGSOR KLATEN : Tanggul Sungai Erosi, Seratusan Rumah Terancam Hanyut

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Komisi III DPRD Klaten, Sunarto, bersama perangkat Desa Bener dan Muspika Wonosari melihat bekas rumah warga yang hanyut akibat erosi air Sungai Brambang yang ada di desa setempat, Selasa (11/3/2014). Sekitar 2 kilometer tanggul yang terbuat dari tanah di empat dusun di desa tersebut tergerus erosi, sehingga menyebabkan ratusan rumah warga rawan hanyut terbawa aliran air. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN–Seratusan rumah yang ada di bibir Sungai Brambang, Desa Bener, Kecamatan Wonosari terancam hanyut. Pasalnya, tanggul yang ada di sepanjang sungai di empat dusun di desa tersebut tergerus erosi air sungai.

Keempat dusun itu adalah Kracakan, Tegal Mulyo, Bogor dan Tegalrejo. Pantauan solopos.com di lokasi, Selasa (11/3/2014), tanggul yang tergerus aliran air dari anak sungai Bengawan Solo tersebut sangat parah. Total, tanggul yang tergerus erosi di empat dusun itu panjangnya sekitar 2 Kilometer (Km).

Advertisement

Bahkan, ada beberapa rumah yang jaraknya tinggal beberapa meter dari bibir sungai. Kondisi itu membuat warga yang tinggal di bantaran sungai cemas. Apalagi, saat musim hujan seperti sekarang air sering kali meluap hingga rumah penduduk.

Kepala Desa (Kades) Bener, Suparni, mengatakan dalam dua tahun terakhir, tanggul yang mengalami erosi itu mengakibatkan dua rumah di Dusun Kracakan hanyut terbawa derasnya aliran air sungai. Pihaknya mengaku sudah melaporkan ancaman bencana tersebut kepada Pemkab Klaten dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Kendati demikian, hingga saat ini belum mendapatkan respons positif.

“Kami sudah melaporkan berkali-kali melaporkan dan petugas juga sudah melakukan peninjauan. Namun, hingga saat ini belum ditindaklanjuti. Padahal, sudah ada beberapa rumah warga yang kondisinya kritis,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Selasa.

Advertisement

Pihaknya berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan talut permanen di sepanjang bibir anak sungai Bengawan Solo tersebut. Pasalnya, saat ini kondisinya memang sudah mengkhawatirkan. “Kami berharap pembangunan talut bisa mencapai sekitar 2 Km yang tanggulnya tergerus erosi. Jadi, biar warga itu bisa nyaman dan tidak waswas,” harapnya.

Sementara, anggota Komisi III DPRD Klaten, Sunarto, yang saat itu melakukan sidak di lokasi bersama sejumlah Muspika Wonosari mengatakan masalah tersebut sudah disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan.

“Tetapi, pembangunan tersebut masih menunggu pembahasan lebih lanjut di tingkat kabupaten. Rencananya, kami akan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengtasi masalah tersebut,” paparnya di lokasi, Selasa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif