Soloraya
Kamis, 23 Februari 2012 - 22:30 WIB

LONGSOR LANDA KARANGGAYAM, 108 Hektare Padi di Bulu Tergenang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO–Hujan deras diikuti banjir, Selasa (21/2) malam, ternyata juga menyebabkan adanya musibah longsor di Dukuh karanggayam Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu. Selain itu 108 hektare tanaman di beberapa desa padi terendam akibat luapan sungai dan air buangan.

Camat Bulu, Sunarjo SP, mengungkapkan bencana longsor menerjang wilayah Dukuh Karanggayam dan mengancam tiga rumah penduduk di lingkungan RT 02/RW VII, Rabu (22/2) dinihari. Namun dia mengatakan tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa longsor di salah satu wilayah rawan itu.

Advertisement

“Kejadiannya di RT 02/RW VIII, Rabu dinihari. Tidak ada korban, namun tiga rumah di sekitar lokasi yang pekarangannya longsor cukup rawan,” ujarnya kepada Solpos.com di Bulu, Kamis (23/2/2012) siang.

Sunarjo menyatakan ancaman longsor di Dukuh Karanggayam merupakan masalah lama. Karena itu pihaknya meminta agar kerawanan tersebut segera ditangani karena menyangkut keamanan warga. Menurut dia, salah satu rumah yang terancam di RT 02/RW VIII Karanggayam adalah milik Kadus III.

“Harapan kami agar segera dapat ditanggulangi. Apalagi menyangkut keamanan dan keselamatan warga di sekitar lokasi yang sering merasa khawatir dan was-was saat ada hujan deras,” tandasnya.

Advertisement

Selain tanah longsor, banjir menerjang areal persawahan di sejumlah desa dan menyebabkan 108 hektare tanaman menjadi terendam. Kasi Perlindungan tanaman Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Narto, menyebutkan sawah yang tergenang ada di dua desa.

“Jadi selain di Weru ada laporan tanaman padi tergenang di Kecamatan Bulu. Luasnya 108 hektare dengan persebaran di dua desa, (yaitu) Ngasinan 48 hektare dan Lengking 60 hektare,” paparnya.

Terkait lahan persawahan yang lebih dulu terendam di Kecamatan Weru dan Tawangsari, menurut dia sebagian besar air dilaporkan sudah surut secara perlahan dan kondisi sawah berangsur normal.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di Kecamatan Weru, Kamis (23/2) pagi, genangan air yang sempat merendam Kantor Koramil Weru dan Kantor Desa Tawang juga telah kering. Meski demikian tanaman padi yang diterjang banjir sebagian menjadi roboh dan areal sawah-sawah petani belum sepenuhnya surut. Hal itu diperkirakan akan menambah banyak kerusakan tanaman dan kerugian yang dialami petani.

JIBI/SOLOPOS/Triyono

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif