SOLOPOS.COM - Warga Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri membongkar pohon dan batu yang membahayakan di perbukitan untuk diturunkan, Minggu (6/4/2014). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Bencana alam batu sebesar rumah ukuran 10 meter kali 12 meter nyaris menimpa rumah Sriyanto, 42, warga Dusun/Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Minggu (6/4/2014). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namun tujuh anggota rumah Sriyanto trauma.

Bebatuan yang longsor juga mengakibatkan jalan antardusun ke lokasi peluncuran Gantolle terbelah. Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, jalan beraspal terbelah cukup lebar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Volume jalan yang terbelah lebar empat meter dan panjang sekitar lima meter. Warga dusun di desa itu bergotong-royong menguruk lubang jalan agar arus lalu lintas antardusun tidak terganggu.

Beberapa warga di lokasi kejadian menyebutkan, batu sebesar rumah itu longsor sekitar pukul 05.30 WIB. Batu tersebut longsor dari ketinggian sekitar 100 meter dan merusak pepohonan. Jalur jatuhnya batu menyerupai sungai dan berhenti di belakang rumah Sriyanto. “Saya masih ndredek (gemetar),” ujar Sriyanto saat ditemui di rumahnya.

Dia menceritakan, merinding mendengar suara gemuruh batu yang longsor di belakang rumah. Sriyanto berharap, pemerintah segera membuatkan saluran air agar batu tersebut tidak menimpa rumah.

“Saluran mutllak dibuat agar air hujan dari tebing bisa tertahan. Air mengalir ke sisi batu dan tdak menerjang batu. Jika tidak segera dibuat saluran, saya khawatir batu tergerus lagi dan menimpa rumah.”

Sriyanto segera menelepon Kades Sendang, Budi untuk memberitahu kejadian tersebut. Saat kejadian, rumah Sriyanto dihuni oleh tujuh orang. Yakni Sriyanto dan istrinya berserta empat anak dan ibu kandung bernama Giyem, 70. Giyem saat warga bergotong-royong mengungsi ke rumah anaknya yang lain. Kades Sendang, Budi Hardono, menyatakan, batu yang longsor seberat 200 meter kubik.

“Arus lalu lintas antardusun sempat tertutup akibat jalan terbelah. Namun, warga sudah menguruk dengan bebatuan sehingga arus lalin sudah kembali lancar. Kami berharap, pemerintah segera mengaspal jalan dan membuat talut agar tebing tidak longsor.”

Dijelaskannya, satu jam semenjak kejadian, warga tiga dusun terisolasi. Arus lalu lintas tidak bisa berjalan. Tiga dusun itu adalah Dusun Kembang, Prampelan dan Sukogunung. “Warga satu desa bergantian kerja bakti menguruk jalan dan melongsorkan sisa batu dan pepohonan yang membahayakan.”

Sekcam Wonogiri, Suparno dan Sekretaris BPBD Wonogiri, Sundoro berada di lokasi untuk melakukan inventarisasi. “Pemilik rumah hendaknya mengosongkan rumah jika cuaca tidak membahayakan. Kondisi cuaca tidak hujan namun batu tetap longsor. Artinya, tanah tebing sudah labil dan berbahaya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya