SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, WONOGIRI--Hujan yang mengguyur Wonogiri menyebabkan badan jalan antardesa di Desa Gunungan, Kecamatan Manyaran, Wonogiri ambrol. Akibatnya, jalur antardesa di kecamatan itu putus. Jalan yang awalnya memiliki lebar empat meter kini tinggal satu meter atau menjadi jalan setapak.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Rabu (5/2/2014), longsornya badan jalan terjadi Kamis pekan lalu. Jalan tersebut menghubungkan Desa Gunungan dengan Desa Punduhsari, keduanya masuk Kecamatan Manyaran, Wonogiri. Dijelaskan oleh tokoh masyarakat Gunungan, Sukas, ambrolnya badan jalan antardesa kemungkinan disebabkan tergerus air sungai. “Di bawah jalan desa terdapat sungai besar, yang menjadi hulu Sungai Oyo menuju Gunungkidul, DIY,” ujarnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dikatakannya, beberapa hari usai kejadian warga sudah bekerja bakti. Namun, tegasnya, badan jalan desa belum bisa diperbaiki. “Warga baru membuat semacam cekdam agar sedimentasi bisa tertahan sehingga menjadi tumpukan tanah. Kerja bakti warga dilakukan secara bergiliran.’

Menurutnya, volume badan jalan yang ambrol adalah panjang 12 meter dan kedalaman 10 meter. “Masyarakat berharap, pemerintah membuat bronjong kawat untuk menahan erosi. Anggaran yang dibutuhkan senilai Rp50 juta lebih. Kemampuan warga tidak mencukupi sehingga hari ini (Rabu) jalan belum bisa dilalui kendaraan roda empat.”

Akibat ambrolnya badan jalan, arus transportasi perekonomian desa tidak lancar. Kendaraan roda empat yang biasa hilir mudik di ruas jalan tersebut tidak bisa. Pengguna jalan meski memutar hingga empat kilometer atau lima kilometer agar mencapai Dusun Tunggul, lokasi badan jalan ambrol. “Rute yang bisa dilalui, Desa Gunungan-Desa Karang Lor-Kota kecamatan-tugu manunggal-Desa Punduhsari.”

Sukas menegaskan, pengendara yang nekat masih bisa melalui jalan tersisa namun berisiko kejebur sungai. Kepala Desa Gunungan, Widi Hastuti, saat mengonfirmasi menyatakan sudah melaporkan kejadian itu ke kecamatan. Dia berharap pemkab memberikan bantuan karena dana desa tidak mencukupi.

Terpisah, Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Wonogiri, Aris Budaya, mengatakan, tim teknis akan turun ke lokasi bencana untuk melakukan prediksi kerusakan dan rekonstruksi. Dia berharap, pihak desa melaporkan kejadian bencana alam ke Bupati untuk ditindaklanjuti. “Kami segera berkoordinasi dengan dinas teknis. Biaya pembangunan bisa diambilkan dari dana tak terduga.”

Lebih lanjut dikatakannya, tercatat 15 lokasi bencana alam di awal tahun ini. “Anggaran biaya tak terduga senilai Rp2 miliar. Sebanyak 15 lokasi bencana telah dilaporkan, mayoritas jalan longsor di daerah pegunungan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya