SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Longsor Wonogiri tepatnya di Pare Selogiri menerjang dua rumah dan menyebabkan tiga korban terluka.

Solopos.com, WONOGIRI – Tanah longsor menerjang Wonogiri, Jumat (6/2/2015) petang. Sedikitnya, dua rumah warga di Dusun Traman, Desa Pare, Kecamatan Selogiri tertimbun longsoran tanah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tiga korban menderita luka parah akibat tertimpa longsoran tanah.

Informasi yang dihimpun , hujan deras memicu pergerakan tanah di sekitar lokasi kejadian sehingga terjadi longsor yang menerjang menerjang dua rumah warga.

Bencana itu menyebabkan tiga orang terluka dan dirawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri. Korban yakni pasangan suami istri Sunardi, 58 dan Yatini, 50 serta Samino, 63, ketiganya warga RT 002/RW 001, Dusun Traman, Desa Pare, Kecamatan Selogiri.

Sedangkan satu korban yang menjalani rawat jalan bernama Lilik Ratnaningrum, 46, warga Kerdukepik RT 004/RW 002.

Kabid pelayanan medik RSUD dr. SMS Wonogiri, Adhi Dharma, ditemui di ruang IGD RSUD dr SMS Wonogiri menuturkan Yatini menderita luka di bagian kepala, Samino menderita patah tulang di bagian kaki kanan dan Sunardi menderita trauma di dada.

“Ketiga korban sudah ditangani tim medis dan sudah dipindahkan ke bangsal. Mereka menjadi pasien berfasilitas BPJS,” ujar dia.

Adhi menjelaskan, korban Lilik menderita pusing. Famili Lilik yang menemani di IGD RSUD dr SMS Wonogiri, Bambang mengatakan, Lilik kaget mendengar tebing di sebelah rumah longsor.

“Lilik kaget dan menderita pusing. Setelah pulih segera kami bawa pulang menjalani rawat jalan,” ujar Bambang.

Sementara itu, Samino bercerita, hujan mengguyur sejak pukul 15.30 WIB. “Saya bersama Yatini dan Sunardi membuat saluran air di halaman rumah. Tiba-tiba tanah di sekitar rumah longsor. Saya sempat terdorong tanah longsor sejauh 10 meter dan tertimbun tanah sekitar satu meter,” kata Samino.

Dia mengatakan setelah tanah berhenti dirinya berupaya keluar dari timbunan tanah. “Saya digendong tetangga karena kaki tidak bisa digerakkan. Kemungkinan retak.”

Kepala Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Sugeng, mengatakan tebing tanah yang berada di belakang rumah penduduk tiba-tiba longsor.

“Mungkin jumlah rumah yang rusak lebih dari dua unit. Kondisinya sangat gelap di lokasi kejadian,” katanya saat dihubungi , Jumat malam.

Camat Selogiri, Heru Istianto, mengungkapkan telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri dan unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Selogiri.

“Masih ada kemungkinan longsoran susulan lantaran tanah lempung. Karena itu, warga yang berdomisili di sekitar lokasi kejadian dievakuasi ke daerah yang lebih aman,” papar dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengungkapkan Desa Pare termasuk daerah rawan bencana tanah longsor.

Sebagian wilayah itu terdiri dari perbukitan dan tebing tanah dengan ketinggian puluhan meter.

“Masyarakat harus lebih waspada selama musim penghujan. Kejadian longsor bisa terjadi kapan saja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya