SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Dok.)

Solopos.com, KLATEN—Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) mencoret tujuh tenaga honorer kategori dua (K2) dari peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (PNS) karena terbukti memalsukan dokumen.

Kepala Bidang Pengembangan Pegawai, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten, Murtopo, mengatakan sebenarnya terdapat sembilan tenaga honorer K2 yang dicoret dari peserta seleksi CPNS. Seorang di antaranya mengundurkan diri karena sudah diterima sebagai PNS beberapa tahun lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara satu orang dicoret karena terlibat kasus asusila. Tujuh orang tenaga honorer di antaranya dicoret karena
terbukti memalsukan dokumen masa kerja. “Mereka ketahuan memalsukan dokumen berkat aduan teman mereka sendiri setelah dilaksanakan uji publik. Ada teman yang masa kerjanya lebih lama, tetapi tidak masuk database peserta seleksi CPNS. Sementara dia yang belum lama bekerja malah masuk database,” jelas Murtopo saat ditemui wartawan di Klaten, Rabu (2/10/2013).

Lebih lanjut, Murtopo menjelaskan salah satu syarat menjadi tenaga honorer K2 adalah memilik masa kerja minimal satu tahun per 31 Desember 2005. Tujuh honorer tersebut sengaja memalsukan dokumen masa kerja supaya masuk database tanpa sepengetahuan instansi yang menaunginya. Tujuh honorer yang dicoret dari peserta seleksi CPNS tersebut terdiri atas dua guru SD, dua penjaga SD, satu guru SMP, dan dua bidan puskesmas.

“Kemenpan dan RB adalah pihak yang memiliki kewenangan penuh untuk mencoret mereka dari peserta seleksi CPNS bagi
honorer K2. Kami hanya menyampaikan laporan adanya pengaduan dari masyarakat,” terang Murtopo.

Murtopo menambahkan, seleksi CPNS bagi tenaga honorer K2 rencananya digelar secara serentak di Indonesia pada 3 November mendatang. Di Klaten, seleksi CPNS ini akan diikuti 2.572 tenaga honorer K2.

Menurutnya, pembagian kartu peserta seleksi CPNS rencananya dilaksanakan antara pekan kedua hingga ketiga bulan ini. “Sekarang kami masih berkoordinasi dengan provinsi. Kami tidak ingin menyalahi SE Kemenpan jika terlalu dini membagikan kartu itu seperti di daerah lain,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sunarna, berharap kalangan tenaga honorer K2 bersabar untuk mendapatkan penyuluhan dan sosialisasi seleksi CPNS dari BKD Klaten. Dia menyesalkan adanya tenaga honorer yang percaya dengan pihak ketiga yang menggelar sosialisasi dan penyuluhan seleksi CPNS.

“Kita memang belum menginfokan kepada tenaga honorer. Kami sudah perintahkan honorer mengumpulkan foto untuk
pembuatan kartu peserta seleksi CPNS,” terang Sunarna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya