SOLOPOS.COM - TERGENANG -- Air terlihat menggenangi bagian dalam Balai Desa Pilang, Masaran, Sragen, Senin (2/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

TERGENANG -- Air terlihat menggenangi bagian dalam Balai Desa Pilang, Masaran, Sragen, Senin (2/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

SRAGEN – Seribuan rumah warga di empat kecamatan di Sragen masih terendam air luapan Bengawan Solo hingga Senin (2/1/2012). Keempat kecamatan yang terletak di bantaran Bengawan Solo itu meliputi Kecamatan Masaran, Plupuh, Tanon dan Sidoharjo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan data di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas) Sragen, per Senin pukul 13.30 WIB, banjir luapan lima anak Sungai Bengawan Solo pada Minggu (1/1/2012) malam hingga Senin dini hari mengakibatkan 2.968 rumah di 34 desa di delapan kecamatan terendam air.

Luapan Sungai Bengawan Solo menggenai jalan kampung hingga memasuki rumah penduduk. Di wilayah empat kecamatan itu, air menggenangi hampir seluruh areal persawahan. Di Desa Pilang, Masaran air memasuki Balaidesa Pilang, Puskesmas Pembantu (Pustu) Pilang dan dua sekolah dasar, yakni SDN 1 Pilang dan SDN 2 Pilang.

Di Sidoharjo, berdasarkan data dari Kecamatan Sidoharjo per pukul 12.30 WIB, banjir merendam lima desa, yakni Desa Bentak sebanyak 162 rumah, Patihan sebanyak 421 rumah, Sribit sebanyak 121 rumah, Tenggak sebanyak 100-an rumah dan Pandak sebanyak 200-an rumah.

Petugas Posko Bencana Alam Kecamatan Sidoharjo, Agus, menerangkan data tersebut merupakan data sementara. Laporan terakhir per pukul 20.00 WIB, air di Desa Bentak sudah surut dan diikuti surutnya air di wilayah desa lainnya. “Di Bentak sudah tidak ada rumah terendam air. Jumlah rumah yang terendam di desa lainnya juga sudah berkurang,” tambahnya.

Ada lima Posko bencana yang disiapkan di tingkat desa, yakni di Posko Balaidesa Jambanan, Tenggak, Patihan, Sribit dan Butuh. Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sragen mulai melakukan evakuasi warga sejak pukul 15.00 WIB. Koordinator Tagana Sragen, Heru Wahyudi, mengatakan sebanyak 20 personel diterjunkan untuk evakuasi warga di Desa Sribit dan Tenggak yang terisolasi.

“Sebagian warga ada yang mau dievakuasi, ada pula yang nekat bertahan menunggu air surut. Kami sendiri juga kesulitan mengevakuasi korban banjir karena keterbatasan peralatan. Lha mau bagaimana lagi, Tagana hanya memiliki satu unit perahu karet yang bisa digunakan, sedangkan jumlah warga yang dievakuasi cukup banyak,” keluh Heru.

Hingga pukul 20.00 WIB, Tim Tagana mengevakuasi sebanyak 86 orang untuk diungsikan di Balaidesa Jambanan. Puluhan orang itu berasal dari Sribit sebanyak 66 orang dan Tenggak sebanyak 20 orang. “Masih banyak warga yang belum terevakuasi dan jumlahnya susah diprediksi karena sulitnya medan. Jumlah pengungsi masih dinamis karena banyak yang diambil keluarga ke lokasi lain dan ada yang bertahan,” imbuhnya.

Situasi di pengungsian, puluhan orang dewasa, anak-anak dan Balita jadi satu di balaidesa. Kebutuhan MCK cukup memadai. Kebutuhan makanan dan minuman juga mencukupi, hanya kebutuhan selimut yang masih kurang. Wakil Bupati (Wabup) Sragen, Daryanto, langsung meninjau lokasi pengungsian pada Senin sore untuk melihat situasi di pengungsian.

Sementara di Dukuh Nglengki, Desa Dari, Kecamatan Plupuh, sebanyak 107 kepala keluarga (KK) masih terisolasi karena ketinggian air mencapai satu meter lebih. Tim Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZIS) Muhammadiyah Sragen mengetahui adanya seratusan KK terisolasi ketika memberikan bantuan Sembako. Ketua RT 16 Dukuh Nglengki, Cipto Winarjo, saat ditemui Espos, menjelaskan ada empat RT di Dukuh Nglengki yang terisolasi karena ketinggian air sekitar satu meter.

“Keempat RT itu meliputi RT 18, 17, 16 dan 15. Sebagian ada yang mengungsi ke rumah saudaranya. Sebagian lagi tetap bertahan di rumah mereka masing-masing. Saya berharap ada bantuan pemerintah untuk bisa mengevakuasi warga atau memberi bantuan kepada warga,” ujar laki-laki yang basah kuyup setelah melewati air setinggi satu meter itu.

JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya