Soloraya
Senin, 18 Juli 2022 - 19:42 WIB

Luar Biasa, Alumni SMAN 2 Sragen ini Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun

Galih Aprilia Wibowo  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nitya Ade Santi peraih gelar doktor di usia 25 tahun pada 28 Juni 2022.(Dok.Nitya Ade Santi)

Solopos.com, SRAGEN — Nitya Ade Santi, perempuan asal Sragen ini meraih gelar S3 atau doktor di usia yang masih sangat muda,  25 tahun. Perempuan dari Sambirejo, Sragen ini lahir di Karanganyar, 17 Februari 1997. 

Anak kedua dari pasangan Purwoto dan Sri Yanti ini menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri Jetis 2 Sragen, kemudian SMP Negeri 1 Sragen, SMA Negeri 2 Sragen.

Advertisement

“Kalau dipikir agak mustahil ya, anak guru SD sama buruh pabrik bisa jadi doktor dan lulus S3. Tapi ya karena doa beliau [orang tua], dipermudah prosesnya, dapat beasiswa,” kata Nitya saat dihubungi Solopos.com melalui Whatsapp, Senin (18/7/2022).

Nitya dulu masuk SD saat usianya masih 5 tahun. Saat lulus SDN Jetis 2 usianya 11 tahun. Ia kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Sragen dan mengambil kelas akselerasi. Ia lulus SMP di umur 13 tahun.

Advertisement

Nitya dulu masuk SD saat usianya masih 5 tahun. Saat lulus SDN Jetis 2 usianya 11 tahun. Ia kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Sragen dan mengambil kelas akselerasi. Ia lulus SMP di umur 13 tahun.

Nitya kemudian menyelesaikan SMA-nya di usia 16 tahun. Nitya menempuh pendidikan S1 Manajemen Hutan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lulus di usia 20 tahun.

Baca Juga: Keren! Ammar Hudzaifah Atlet Difabel Karanganyar Punya 10 Medali Emas

Advertisement

Selama menempuh pendidikan S1-S3 ia mendapatkan beasiswa dari Taronto Foundation, Beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, dan Beasiswa Erasmus Mundus Keyaction saat menempuh pendidikan S3.

Ia kini menjadi tenaga ahli Indonesia Forestry and Other Land Use (FoLU) Net Sink di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Nitya menekuni bidang Geographic Informatioan System (GIS), Remote Sensing, Perencanaan Hutan, serta Pemantauan dan Inventarisasi Hutan. Ia juga Berpengalaman sebagai asisten profesor dalam mengampu mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Analisis Citra Digital untuk Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Perencanaan Hutan, Pengambilan Keputusan untuk Kehutanan.

Advertisement

Baca Juga: Hebat! Siswi MAN 2 Ponorogo Ini Raih Beasiswa Kuliah di Kanada

Peneliti di Center for Forestry Organization Capacity and Institution Development (FORCI Development) IPB ini mengerjakan tesis bersamaan dengan kuliah S2.

Nitya mengaku waktu SMA pernah dibilang tidak bisa masuk S1 karena nilai fisika yang jelek. Tidak pernah pula terpikir untuknya kuliah hingga S3 sampai akhirnya dosen pemimbing Nitya berkata padanya, bahwa ‘you have to be tough.’

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif