SOLOPOS.COM - SHRI Garden kompleks permakaman keluarga H.M.Lukminto di Delingan, Karanganyar. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Sejak Kamis (6/2/2014) pagi, para penjaga makam dan penggali kubur di SHRI Garden, yang bersebelahan dengan Bong Delingan, Karanganyar, sibuk beraktivitas. Penjaga makam yang ditugasi menggali kubur sudah mengukur liang lahat, seluas kira-kira 2 meter x 3 meter.

Makam tersebut disiapkan khusus untuk pendiri PT Sritex, H.M. Lukminto, yang meninggal, Rabu (5/2) di Singapura. Pemakaman Lukminto rencananya dilaksanakan, Minggu (16/2/2014). Ada kisah menarik di balik tempat permakaman tersebut. Jauh-jauh hari sebelum H.M. Lukminto meninggal, lokasi makam pendiri itu ternyata telah ditentukan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

SHRI Garden bukanlah permakaman biasa, karena rencananya dikhususkan bagi keluarga besar H.M. Lukminto. Permakaman dengan luas delapan hektare ini dilengkapi dengan taman air yang cukup luas. Gerbang masuk di bagian depan terbuat dari besi stainless steel setinggi kurang lebih tiga meter. Konon, permakaman ini didesain khusus arsitek dari luar negeri.

Di kompleks permakaman, ditanami lima pohon pule yang khusus didatangkan dari Madura setahun lalu. Harga satu pohon pule yang berukuran terbesar senilai Rp200 juta. Sehingga, harga kelima pohon pule yang ditanam dengan bantuan mobil derek itu hampir Rp1 miliar. Saking besarnya ukuran pohon, penanaman pohon harus dilakukan oleh 15 orang.

Tak jauh dari pohon pule, dipasangi 17 batu berukuran ekstra besar. Batu itu diletakkan berjajar di dekat liang lahat Lukminto. Selanjutnya, kompleks makam SHRI Garden juga akan dilengkapi bangunan mirip pagoda. Hingga saat ini, bangunan itu masih dalam tahap pengerjaan.

“Pembangunan makam ini sudah dimulai pada 2008. Jenazah Lukminto ini yang pertama menempati SHRI Garden,” kata petugas makam bagian taman dan perawatan SHRI Garden, Ratmin, 43, saat ditemui wartawan di sela-sela aktivitasnya di SHRI Garden, Kamis.

Ratmin mengatakan semasa hidupnya, Lukminto memang sering mendatangi kompleks permakaman itu. Kali terakhir, Ratmin melihat  Lukminto mengunjungi SHRI Garden sekitar 1,5 bulan yang lalu.  Di mata Ratmin,  Lukminto merupakan  sosok yang santai. “Kalau ke sini, biasanya Pak Lukminto tanya tentang tanah dan makam. Tiap kali datang ke makam, saya juga sering dikasih uang oleh beliau,” kata Ratmin yang digaji Rp1,2 juta per bulan itu.

Disinggung tentang persiapan penggalian liang lahat, Ratmin belum bisa menjelaskan lebih lanjut. Pasalnya, Ratmin harus menunggu aba-aba dari keluarga besar Lukminto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya