Solopos.com, BOYOLALI – Balai Latihan Kerja (BLK) Boyolali mengklaim bahwa lulusan pelatihan mereka banyak yang terserap perusahaan. Khususnya pelatihan untuk jurusan menjahit pakaian.
Tak hanya program pelatihan menjahit pakaian, Marsono mengatakan program pelatihan lain di BLK Boyolali seperti pengoperasian mesin bubut juga sering diminta perusahaan untuk menyalurkan tenaga kerja.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Kepala UPT BLK Boyolali Muh. Marsono, Selasa (26/7/2022), kemudian menjelaskan cara mendaftar program pelatihan BLK Boyolali.
Marsono menjelaskan peserta yang ingin bergabung bisa dimulai dengan mendaftar terlebih dahulu lewat situs Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) yakni https://linktr.ee/uptblkboyolali atau datang langsung ke BLK Boyolali.
Marsono juga menginformasikan bagi masyarakat yang ingin mencari informasi terkait pelatihan dapat mengakses media sosial BLK Boyolali. Salah satunya di Instagram @uptblkboyolali.
Baca juga: Lulusan BLK Boyolali Langsung Dapat Kerja, Paling Laris Jurusan Jahit
Program pelatihan yang dibuka di antaranya pembuatan roti dan kue, pengoperasian mesin bubut, servis sepeda motor, menjahit pakaian, dan desain grafis.
Lama pelatihannya sekitar sebulan dengan persyaratan; fotocopy KTP dua lembar, fotocopy ijazah / Skl 2 Lembar, fotocopy Kartu Vaksin 2 lembar, dan pas foto ukuran 3×4 background merah empat lembar.
Berdasarkan penelusuran Solopos.com, fasilitas yang didapatkan di antaranya seragam, modul, alat tulis kantor, makan siang, sertifikat, dan biaya pelatihan gratis.
Sementara itu, mengenai peserta berasal dari berbagai daerah termasuk di luar Boyolali yakni Pemalang dan Klaten.
“Ini pesertanya ada yang dari Kabupaten Boyolali, kemudian ada juga dua dari Pemalang dan Klaten. Mayoritas lulusan SMK [Sekolah Menengah Kejuruan],” kata dia.
Baca juga: Borobudur Jadi Percontohan BLK Komunitas Pariwisata
Lebih lanjut, Marsono mengungkapkan maksud dan tujuan dari pelatihan di BLK Boyolali adalah untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan cara membekali pengetahuan dan keterampilan.
Marsono mengatakan program pelatihan di BLK Boyolali dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp1,8 miliar dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp750 juta.
Pelatihan setiap jurusan di BLK Boyolali berbeda-beda. Namun, secara umum pelatihan di BLK Boyolali gelombang ketiga dimulai pada Rabu (20/7/2022) hingga Senin (19/7/2022).
“Ini pesertanya ada yang dari Kabupaten Boyolali, kemudian ada juga dua dari Pemalang dan Klaten. Mayoritas lulusan SMK [Sekolah Menengah Kejuruan],” kata dia.
Salah satu peserta pelatihan warga Pulisen, Boyolali, Nanik Budiyanti, 43, menyampaikan rasa senangnya dapat bergabung dengan pelatihan di BLK Boyolali.
Baca juga: TENAGA KERJA KARANGANYAR : Pemkab Bangun Gedung BLK Rp2,7 Miliar
Nanik bergabung dengan BLK Boyolali karena ingin meningkatkan kemampuannya dalam membuat roti dan kue.
“Saya sudah ada usaha kue di rumah, jadi ingin menambah skill. Selain itu, belajar di sini lebih hemat dan gratis. Lebih meyakinkan juga karena diajak instruktur terpercaya,” kata dia.
Sebelumnya, Nanik mengaku telah mengikuti tahapan seleksi administrasi dan tahapan tes wawancara untuk dapat mengikuti pelatihan di BLK Boyolali.
“Menurut saya pelatihan seperti ini sangat bagus. Jadi, ibu rumah tangga seperti saya punya skill lebih dari mengurus rumah serta dapat berpenghasilan lebih,” kata Nanik.