SOLOPOS.COM - Para peserta merias model saat lomba tata rias pernikahan dalam Festival Pendidikan Nonformal atau PN Fest 2022 di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, Jumat (21/10/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Pendidikan nonformal dari lembaga kursus dan pelatihan di Kota Solo terbukti bisa menghasilkan entrepreneur dengan pendapatan yang tak bisa dibilang receh. Bisnis jasa tata rias pengantin misalnya, memiliki prospek cerah dan tak pernah mati.

Cukup dengan mengikuti pelatihan dan kursus rias pengantin, para penata rias dan busana pengantin bisa menangguk keuntungan jutaan rupiah bahkan belasan juta rupiah saat musim pernikahan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Bisnis ini memang sempat terpuruk selama lebih dari dua tahun akibat pandemi Covid-19. Kala itu, permintaan atau order untuk merias calon pengantin bisa dihitung jari.

Bahkan, tak sedikit para pelaku bisnis tata rias pengantin yang tidak mendapatkan order selama berbulan-bulan. Banyak calon pengantin yang membatalkan acara resepsi pernikahan lantaran dilarang pemerintah.

Kini, mereka kembali kebanjiran order untuk merias calon pengantin seiring menurunnya kurva pandemi Covid-19. Tata rias pernikahan menjadi salah satu bidang keahlian yang dilombakan dalam Festival Pendidikan Nonformal atau PN Fest 2022 di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, Kamis-Sabtu (20-22/10/2022).

Baca Juga: Dimeriahkan Happy Asmara, PNF Fest Digeber 3 Hari di Hall Tirtonadi Solo

“Tarif jasa rias pernikahan bervariasi mulai Rp1 juta hingga di atas Rp5 juta. Ambil rata-rata Rp2 juta. Kalau sebulan ada empat order rias pernikahan bisa mengantongi Rp8 juta-Rp10 juta,” kata seorang penata rias pengantin asal Kecamatan Banjarsari, Ratna, saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela acara, Jumat (21/10/2022).

Menurut Ratna, modal utama dari bisnis jasa tata rias pengantin adalah kemampuan merias. Semakin berpengalaman semakin bagus hasil riasan pengantin. Modal lainnya adalah peralatan rias dan make up serta koleksi busana pengantin.

Menambah Income Keluarga

Untuk mendapatkan teknik tata rias pernikahan biasanya dengan mengikuti kursus di Lembaga Kursus dan Pelatihan atau LPK yang tersebar di Kota Bengawan.

Baca Juga: Nonton Happy Asmara di PNF Fest Solo Sabtu Besok, Begini Cara Dapatkan Tiketnya

“Saya dulu juga ikut kursus tata rias pengantin. Sudah lama, daripada menganggur di rumah. Biaya kursus tata rias pengantin cukup terjangkau. Tak sampai Rp1 juta. Ini potensi bisnis yang menjanjikan bagi kalangan perempuan untuk menambah income,” ujarnya.

Lomba tata rias pengantin di Pendidikan Nonformal atau PN Fest 2022 diikuti sekitar 20 penata rias di Solo dan sekitarnya. Mereka unjuk gigi menampilkan keterampilan merias calon pengantin perempuan lengkap dengan busana pilihan.

Selama lomba tata rias pengantin, ada beragam lomba lainnya seperti lomba menghias payung, lomba merangkai daun, dan lomba memasak onde-onde. Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jateng Wilayah VII, Suratno, mengapresiasi event ajang kreasi bagi lembaga pendidikan nonformal dan LPK di Solo.

Baca Juga: Agenda Solo Hari Ini: PN Fest Dibuka di Tirtonadi hingga Wayang Kulit di TBJT

Masyarakat didorong untu mengikuti kursus dan pelatihan menyesuaikan minat, bakat, dan talenta. Sehingga, bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki softskill tinggi dan terampil di bidangnya masing-masing.

Apalagi, lembaga pendidikan nonformal di Solo cukup banyak dengan beragam pilihan kursus. “Ada tata rias pengantin, menjahit, otomotif hingga jaringan komputer. Kami agar masyarakat lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi perkembangan zaman,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya