Lurah Termuda Solo Pimpin Salah Satu Wilayah Paling Kompleks, Kiatnya?

Solopos.com, SOLO — Lanang Aji Laksito yang termasuk lurah termuda di Solo memimpin salah satu wilayah dengan karakteristik paling kompleks di Kota Bengawan, yakni Kelurahan Jebres. Kelurahan ini memiliki karakteristik dengan sederet data angka paling tinggi di Kecamatan Jebres, Solo.

Berdasarkan data Kecamatan Jebres Dalam Angka 2021 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, Kelurahan Jebres berada di urutan kedua setelah Kelurahan Mojosongo, antara lain dalam jumlah penduduk dan luas wilayah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kelurahan Jebres memiliki luas 4,33 km persegi dengan jumlah penduduk 33.560 jiwa. Sedangkan Mojosongo memiliki luas 5,91 km persegi dengan jumlah penduduk 53.855 jiwa. Namun, Kelurahan Jebres memiliki sejumlah karakteristik dengan angka paling tinggi dibandingkan kelurahan lain di Kecamatan Jebres.

Sejumlah data itu, di antaranya jumlah penduduk miskin di kelurahan yang salah satu lurah termuda di Solo itu mencapai 654 keluarga atau 1.808 jiwa. Bandingkan dengan Mojosongo yang hanya memiliki 247 keluarga atau 658 orang berkategori miskin.

Total penduduk miskin di Kecamatan Jebres ada 2.921 rumah tangga atau 8.319 individu. Dari sisi fasilitas pendidikan, di Kelurahan Jebres ada tiga akademi/perguruan tinggi negeri dan tiga akademi/perguruan tinggi swasta.

Baca Juga: Ini Profil Lanang Aji Laksito & Rina Andriani Dua Lurah Termuda di Solo

Sementara Mojosongo punya satu akademi/perguruan tinggi negeri dan empat akademi/perguruan tinggi swasta. Kemudian berdasarkan sarana kesehatan menurut kelurahan, Kelurahan Jebres punya tiga rumah sakit (RS) dan tiga poliklinik/balai pengobatan.

Fasilitas Kesehatan

Di Mojosongo tidak ada RS namun ada empat poliklinik/balai pengobatan. Total RS di Kecamatan Jebres empat dan 10 poliklinik/balai pengobatan. Berdasarkan jumlah fasilitas perlindungan sosial menurut kelurahan, Kelurahan Jebres yang dipimpin salah satu lurah termuda di Solo itu ada satu panti asuhan dan tiga panti rehabilitasi eks penderita psikotik.

Di Kecamatan Jebres, ada tiga panti asuhan, dua panti wreda/jompo, satu panti cacat, dan satu tiga panti rehabilitasi eks psikotik. Berikutnya jumlah penduduk rentan risiko sosial menurut kelurahan. Rumah tangga sasaran ada 2.426 keluarga atau 7.404 di Kelurahan Jebres.

Baca Juga: Lurah Termuda Kota Solo Tercatat Sebagai Lulusan UNS

Sementara Mojosongo ada 2.570 individu atau 8.131 keluarga. Total di Kecamatan Jebres ada 10.131 keluarga atau 31.481 individu. Data-data tersebut menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Solo, termasuk para Aparatur Sipil Negara di Kecamatan maupun Kelurahan.

Lurah Jebres, Lanang Aji Laksito, mengatakan jabatan lurah otomatis memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan Kasi Pembangunan dan Lingkungan Hidup di Kelurahan Jebres yang pernah dia jabat sebelumnya. Dibutuhkan strategi untuk mengelola wilayah yang luas dengan jumlah penduduk banyak itu dengan segala permasalahan dan kompleksitasnya.

Juara Lomba Kelurahan

“Untuk menghadapi tantangan itu para tokoh masyarakat termasuk pengurus RT dan RW saling bersinergi, berkoordinasi, bahu-membahu sehingga dalam menyukseskan program pemerintah itu dapat terlaksana dengan baik,” ungkap lurah termuda di Solo saat ditemui Solopos.com, Senin (30/5/2022).

Baca Juga: Ini Dia Lurah Termuda di Kota Solo, Baru Segini Umurnya

Lanang menjelaskan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang masih muda bisa mempengaruhi ASN untuk bersemangat melayani masyarakat. Lanang sendiri, meski menghadapi tantangan yang cukup kompleks nyatanya mampu membawa Kelurahan Jebres menjuarai lomba kelurahan tingkat Kota Solo tahun ini.

Mengusung tema Kelurahan Tangguh Ekonomi Masyarakat Tumbuh, Jebres mampu mengalahkan wakil dari empat kelurahan lain yang mewakili kecamatan masing-masing. Dalam pemaparan maupun data yang ditampilkan saat lomba pada 17 Mei 2022 lalu, Lanang terlihat jelas cukup menguasai berbagai permasalahan maupun potensi di wilayahnya.