SOLOPOS.COM - Pengurus KL Lazismu Ponpes Dimsa Sragen dan Kepala MA Dimsa Sragen, Fuad Ibrahim, siap mendistribusikan seratusan paket sembako untuk kaum duafa, belum lama ini. (Istimewa)
Solopos.com, SRAGEN — Madrasah Aliyah (MA) Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Dimsa) 150 paket sembako dan 50 paket beras kepada kaum duafa di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Dimsa dan di lokasi yang tujuan program Syiar Dakwah Ramadan (Sidak). Pengadaan paket sembako dan beras itu dilaksanakan sebagai bagian dari program Kantor Layanan (KL) Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Ponpes Dimsa.
Penjelasan itu diungkapkan Kepala MA Dimsa Sragen, Fuad Ibrahim, kepada Solopos.com, Selasa (2/4/2024). Fuad menyampaikan distribusi 150 paket sembako dan 50 paket beras untuk duafa itu dilakukan oleh para santri MA yang sudah dibagi per kelompok saat kegiatan Sidak. Ada 83 santri putra dan putri yang terbagi dalam 14 kelompok yang diterjunkan dalam kegiatan Sidak selama sepekan di akhir Maret 2024 lalu.
“Jadi per kelompok santri itu dapat kuota 10 paket untuk dibagikan ke duafa di desa sasaran. Mereka ditugaskan di Kecamatan Ngrambe, Sine, dan Widodaren di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dan Kecamatan Masaran, Tanon, Sukodono, Sidoharjo, dan Plupuh, Kabupaten Sragen,” jelasnya.
Pembagian bantuan paket sembako untuk warga sekitar itu rutin dilaksanakan Ponpes Dimsa. Sejak adanya Sidak, pembagian paket sembako itu diperluas dari hanya 2-3 lokasi sekarang menjadi belasan lokasi. “Satu paket sembako itu senilai Rp100.000. Kalau berasnya per paket 5 kg. Total dana yang terkumpul kemungkinan Rp18 jutaan,” jelas Fuad.
Dia menerangkan pembagian paket sembako itu untuk menanamkan sikap mau berbagi di kalangan para santri sekaligus mencari pengalaman baru dalam berdakwah. Fuad berharap tahun depan bisa lebih banyak lagi paket sembako yang dibagian begitu juga lokasi sasaran. “Semua donasi di lingkungan Ponpes masuknya ke KL Lazismu semua,” katanya.