SOLOPOS.COM - Belasan remaja ditangkap Satreskrim Polres Klaten lantaran aksi penganiayaan dan pengeroyokan yang terjadi di wilayah Jogonalan, Minggu (26/2/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 15 remaja dari Jogja dan Klaten ditangkap Polisi setelah terlibat aksi saling serang di wilayah Kecamatan Jogonalan. Aksi saling serang itu terjadi lantaran salah paham serta dipicu pengaruh minum-minuman keras (Miras).

Kabag SDM Polres Klaten, Kompol Endang Sulistyowati, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (26/2/2023) dini hari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Jajaran Polres Klaten berhasil mengungkap kasus tindak pidana pengeroyokan atau penganiayaan dengan tempat kejadian perkara (TKP) ada tiga titik, yakni TKP jalan Solo-Jogja sepanjang Pabrik Gula Gondang hingga traffic light Tegalmas. Kedua, di belakang SPBU Kraguman Jogonalan dan yang ketiga di lapangan Ngendo, Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan. Kejadian pada Minggu [26/2/2023] antara pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB,” kata Kompol Endang saat digelar pers rilis di Polres Klaten, Selasa (28/2/2023).

Endang menjelaskan dari kejadian itu ada enam korban yang mengalami luka-luka. Jumlah tersangka untuk sementara sebanyak 15 orang.

Dari belasan tersangka itu, ada tujuh orang yang masuk usia dewasa dengan usia pelaku antara 18 tahun hingga 22 tahun dan delapan orang anak-anak dengan rentang usia pelaku antara 14 tahun hingga 17 tahun.

Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, menjelaskan sebelumnya ada rombongan berjumlah empat orang dari wilayah Sleman, DIY mengendarai sepeda motor bermain di Alun-alun Klaten. Setelah itu, mereka dalam perjalanan pulang melewati jalan raya Solo-Jogja.

Di tengah perjalanan tepatnya di tugu batas kota, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, mereka berpapasan dengan 10 orang yang mengendarai sepeda motor dari arah berlawanan.

Setelah berpapasan, rombongan 10 orang itu kemudian memutar balik dan mendekati rombongan empat orang tersebut.

“Dua orang dari rombongan yang didekati itu kemudian mengeluarkan gir atau besi. Kemudian dari 10 orang itu ada yang membawa tongkat bisbol dan ada gir langsung mengejar [hingga ke wilayah Jogonalan],” kata Iptu Umar.

Di antara rombongan empat orang ada yang terjatuh di wilayah Jogonalan saat pengejaran itu dan kemudian lari. Rombongan 10 orang kemudian mengejar hingga terjadi pengeroyokan.

Iptu Umar menjelaskan tersangka serta korban berasal dari kedua rombongan. Rombongan empat orang yang dikejar sempat melakukan perlawanan hingga ada rombongan 10 orang yang terluka.

Kedua rombongan saling lapor. Setidaknya ada empat laporan Polisi ke Polres Klaten. Sebanyak enam orang menjadi korban dari kejadian tersebut yang berasal dari kedua rombongan.

Satu orang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Selain menjadi korban, ada yang menjadi tersangka lantaran melakukan penganiayaan.

Iptu Umar menjelaskan penyebab peristiwa itu hanya lantaran berpapasan. Selain itu, banyak di antara rombongan tersebut yang berada di bawah pengaruh miras.

“Adapun modus tadi kalau dilihat dari awal karena pertemuan itu [saling berpapasan]. Apalagi dari 10 orang itu banyak yang mabuk,” kata Iptu Umar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya