SOLOPOS.COM - Penyidik PNS Satpol PP Boyolali membina remaja yang kedapatan mabuk-mabukan di Pendapi Gede Kabupaten Boyolali tepat di belakang Kantor Bupati Boyolali, Jumat (22/4/2016) pagi saat jam kerja. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Remaja digelandang setelah kedapatan mabuk-mabukan di belakang Kantor Bupati.

Solopos.com, BOYOLALI—Tiga remaja terpaksa digelandang tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali karena kedapatan mabuk-mabukan di Pendapi Gede Kabupaten Boyolali tepat di belakang Kantor Bupati Boyolali, Jumat (22/4).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka mabuk-mabukan saat para pegawai negeri (PNS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mulai beraktivitas sekitar pukul 08.00 WIB. Dari informasi yang diterima Solopos.com, perbuatan tidak terpuji ini justru kali pertama terekam kamera CCTV dan termonitor dari ruang ajudan bupati.

“Dari CCTV yang bisa dimonitor di ruang ajudan bupati, terlihat ada anak-anak yang tongkrongan di pendopo. Kebetulan di pos Kantor Bupati juga ada petugas Satpol PP yang memantau dan mengawasi aktivitas di komplek tersebut,” kata Komandan Pleton Satpol PP Boyolali, Tri Hartono, saat ditemui Espos, seusai operasi kemarin.

Setelah para remaja itu didatangi, ternyata mereka sedang mabuk-mabukan. Selain menggelandang ketiga remaja itu ke Satpol PP, petugas Satpol PP juga menyita minuman keras jenis ciu yang dikemas dalam botol mineral. Ketiga remaja itu adalah Febriana Susanto, 20, warga RT 003/RW 001 Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Sigit Purnomo, 22, warga Gedangan Cepogo, dan Purwanto, 22, warga Kebonbimo, Boyolali Kota.

“Ketiganya kami beri pembinaan, pengarahan, bahkan pembinaan fisik agar ada efek jera,” kata Tri.

Kepada petugas Satpol PP, ketiga remaja itu mengaku baru tiba di pendapa Jumat pagi, bukan sejak Kamis malam atau Jumat dini hari. Tri menyayangkan tindakan ketiga remaja tersebut karena dianggap tidak menghargai fasilitas publik yang disediakan pemerintah. Penertiban terhadap remaja mabuk di Komplek Pemkab Boyolali, terutama saat jam kerja PNS, bukan kali pertama.

“Jadi remaja mabuk-mabukan di komplek Pemkab tidak hanya pada malam hari tapi juga saat jam kerja.” Beberapa hari lalu, Satpol PP juga sempat mengamankan dua remaja mabuk-mabukan di dekat Alun-alun dan bawa sepeda motor brondol. “Keduanya kami bina dan kami serahkan ke Polsek Mojosongo.”

Para remaja itu mengira alun-alun adalah lapangan biasa yang tidak ada pengawasan dari petugas pengamanan terutama Satpol PP. “Padahal di sana kan ada CCTV,” kata dia.

Penyidik PNS Satpol PP, Tri Joko, mengatakan Satpol PP tidak bosan-bosannya membina remaja-remaja yang kerap nakal di Komplek Pemkab Boyolali. Salah satu bentuk pembinaan yang paling efektif adalah mengajak mereka bekerja sama menjaga ketertiban umum di komplek tersebut. “Jadi mereka kami ajak kerja sama. Kalau besok-besok mereka mendapati remaja lain mabuk, atau melakukan vandalisme di kantor pemkab, dan bisa menyerahkan atau melaporkan kepada kami, akan kami beri hadiah uang,” kata Tri Joko.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya