Solopos.com, SOLO — Pengelola Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) yang lebih kondang sebagai Taman Budaya Surakarta (TBS) kembali menjadwalkan acara rutin macapatan di Wisma Seni, ruang budaya setempat, Jumat (28/3/2014) malam. Pada kesempatan itu diagendakan penafsiran atas Serat Centhini dalam kredo macapat.
Pembacaan tafsiran ulang Serat Centhini dalam bentuk macapat akan dilakukan oleh seniman Udyn Oepewe, Budi Waluyo, dan komunitas pegiat macapat Mekar Arum. Sementara bedah karya yang dibuat pada masa pemerintahan Pakubuwana IV ini bakal diulas akademisi asal ISI Solo Waluyo Sastro Sukarno.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Serat Centhini dipilih karena kompleksitas ceritanya menarik diulas. Melihat struktur naratifnya, ada alur dramatik dari tiap syairnya yang menarik untuk dikupas,” terang Wahyu Inong Widayati, koordinator acara, saat berbincang dengan wartawan, Rabu (12/3/2014).
Menurut Inong, pementasan macapat berbasis Serat Centhini in akan melibatkan semua jenis tembang macapat. “Kami ambil masing-masing empat bait dari bagian Serat Centhini. Selanjutnya kami bawakan dalam semua tembang macapat yang dirangkai dan disusun pathet-nya juga,” jelasnya.