SOLOPOS.COM - Putri dari Mahamenteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPHPA Tedjowulan, yaitu BRAy Putri Woelan Sari Dewi, Selasa (11/6/2024). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Mahamenteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPHPA Tedjowulan, tidak ada masalah bila KGPAA Mangkunagoro X maju di Pilkada Solo 2024.

Hal itu disampaikan putri dari Tedjowulan, yaitu BRAy Putri Woelan Sari Dewi, saat diwawancara Solopos.com, Selasa (11/6/2024) di Sasana Purnama Badran, Solo. “Iya tidak ada masalah. Karena beliau sangat melihat apa yang dinamakan regenerasi,” ujar dia.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Putri mengaku beberapa kali diajak bicara oleh Tedjowulan terkait suksesi kepemimpinan di Solo. Termasuk kabar akan majunya MN X di Pilkada 2024. Dalam pembicaraan itu Tedjowulan menunjukkan keterbukaan pemikirannya terhadap anak muda.

“Kita tidak bisa memaksakan pengalaman itu haya ada pada orang-orang tua, atau orang yang dianggap mumpuni adalah yang sudah tua. Tidak bisa dinilai seperti itu. Sekarang banyak anak muda juga punya konsep, cita-cita, dan wawasan yang luas,” tutur dia.

Apalagi di era sekarang justru anak muda yang sudah banyak bepergian ke banyak wilayah dan negara. Dari situ mereka melihat dan belajar tentang kemajuan di daerah tersebut. Sehingga mereka memiliki gambaran dan konsep untuk memajukan daerahnya.

“Anak-anak muda sekarang kan banyak yang sudah melanglang negeri dan dunia, tidak hanya tinggal di Solo. Termasuk MN X. Beliau sudah banyak bepergian ke mana-mana, melihat banyak derap pembangunan wilayah, sehingga duwe angen-angen,” kata dia.

Lebih jauh Putri mengatakan ayahandanya pernah menyampaikan jika memang Tuhan YME berkehendak, tidak ada yang akan bisa menghalangi. Sehingga dalam konteks Pilkada Solo 2024, menurut dia yang harus dipersiapkan personality dari calonnya.

“Personality dari figur yang dipersiapkan untuk Solo. Artinya ketika ada mungkin entah itu keluarga, kelompok masyarakat, komunitas, mengajukan nama tentu sudah paham sekali kapasitasnya sampai di sana. Background sama dengan keluarga kami,” imbuh dia.

Menurut Putri, Tedjowulan juga menyampaikan tidak semua pemimpin itu harus berasal dari kalangan politikus. Yang mesti menjadi pertimbangan utama justru sosok pemimpin itu mempunyai kapasitas, kapabilitas dan integritas, memajukan wilayahnya.

“Harapan masyarakat Solo dengan sosok beliau kan melihatnya adalah cerminan leluhur sebelumnya yang memimpin di Pura Mangkunegaran. Ya kita berharapnya, Kanjeng Gusti bisa seperti yang diharapkan masyarakat Solo. Zamannya sudah beda,” urai dia.

Perihal perbedaan konsep antara pimpinan Pura Mangkunegaran dengan Wali Kota Solo, menurut Putri, tidak sepenuhnya berbeda. Sebab inti dari konsep melayani sebagai pemimpin daerah yaitu menerima masukan dan aspirasi masyarakat untuk membangun.

“Melayani itu menerima saran, keluhan, karena hanya pemimpin daerah yang bisa memberikan keputusan, kebijakan, atas suatu permasalahan yang bisa diwujudkan dalam bentuk aturan dan kebijakan. Itu semua ada pada sosok kepala daerah,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya