SOLOPOS.COM - Foto Muh Arif Dimas Prihandoko, 23 ditampilkan dalam acara Wisuda XVIII di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (14/10/2023) siang. Dimas meninggal dunia di Taiwan sehari sebelum wisuda. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO – Momen haru dirasakan wisudawan, tamu undangan, dan seluruh civitas akademika Politeknik Indonusa Surakarta (Polinus) pada Wisuda XVIII di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (14/10/2023) siang.
Pembawa acara mengumumkan salah satu wisudawan, Muh. Arif Dimas Prihandoko, 23, tutup usia di Taiwan, Jumat (13/10/2023) dini hari atau satu hari sebelum diwisuda. Pembawa acara mengumumkan kabar duka itu setelah 477 wisudawan menjalani prosesi wisuda dengan pemindahan tali toga lalu menerima vandel dan ijazah.
Politeknik Indonusa Surakarta memberikan penghormatan kepada Dimas dan menampilkan foto-foto almarhum. Sejumlah wisudawan lain tampak meneteskan air mata ketika memberikan doa.
Kedua orang tua Dimas, Priatno dan Ayu Sulistyani, yang semula tak akan hadir pada wisuda akhirnya mau datang mewakili wisuda anaknya didampingi kepala dusun setempat dari Kabupaten Sragen. Mereka diminta maju ke depan panggung.
Kedua orang tua Dimas, Priatno dan Ayu Sulistyani, yang semula tak akan hadir pada wisuda akhirnya mau datang mewakili wisuda anaknya didampingi kepala dusun setempat dari Kabupaten Sragen. Mereka diminta maju ke depan panggung.
Direktur Politeknik Indonusa Surakarta, Suci Purwandari, menyerahkan ijazah Dimas kepada kedua orang tuanya. Selanjutnya Kaprodi D3 Perhotelan Politeknik Indonusa Surakarta, Wahyu Tri, mengenakan toga kepada ibu Dimas dan menyerahkan vandel. Tangis Ayu pecah pada momen itu.
Ketua Panitia Wisuda XVIII Polinus, Eni Lestari, menjelaskan Dimas sedang magang di salah satu hotel di Taiwan. Anak pertama dari tiga bersaudara sempat menjalani perawatan di rumah sakit dua pekan, kembali ke mes, sebelum penyakitnya kambuh dan tutup usia.
Menurut dia, pemakaman dibantu Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, ikatan mahasiswa, dan sejumlah tim di Taiwan. Tim Polinus yang mendapatkan kabar duka itu langsung mendatangi rumah orang tua Dimas di Sragen.
“Kami tahunya baru kemarin, orang tuanya enggak kuat. Awalnya gak kersa rawuh, namun di detik-detik terakhir berkenan hadir. Kami mengapresiasi mereka menggantikan putranya wisuda,” jelas Eni.
Dia mengatakan ada dua orang wisudawan yang sedang magang di Taiwan. Wisudawan lainnya adalah Chika Ervita Rengganingtyas. Chika mengirimkan video dari Taiwan dan kedua orang tuanya mewakilinya di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Sukoharjo.
“Mahasiswa D3 Perhotelan yang magang disarankan ke luar negeri. Yang ke luar negeri banyak. Kami juga mendorong program studi lainnya seperti itu, namun kebutuhan di dalam negeri masih sangat tinggi,” paparnya.
Adapun 478 wisudawan itu dari Prodi D3 Sistem Informasi, D3 Komunikasi, D3 Perhotelan, D3 Teknologi Otomotif, Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan, Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, dan D3 Farmasi. Jumlah wisudawan yang mendapatkan predikat predikat cum laude sebanyak 102 orang.
Selain wisuda, Polinus melaksanakan pengambilan sumpah dan janji tenaga kesehatan di tiga prodi, yakni Tenaga Vokasi Farmasi, Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, serta Profesi Ahli Tenaga Laboratorium Medis.
Suci Purwandari mengatakan wisudawan kesehatan dan nonkesehatan Polinus bisa berkompetisi dengan lulusan kampus-kampus lainnya. Lulusan Prodi Farmasi Polinus ada yang sudah mendapatkan pekerjaan sebelum wisuda.
“Politeknik Indonusa Surakarta selalu mengupayakan alumni-alumninya menjadi tumpuan, sasaran dari industri untuk mendapatkan tenaga kerja terbaik. Kami bersyukur dan berikhtiar dalam meningkatkan pelayanan, kualitas, dari pembelajar kami khususnya pembelajaran vokasional, pembelajaran yang siap kerja,” jelasnya.