SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO – Seorang mahasiswa UNS Solo ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar indekos Pondok Kopi di Kampung Mipitan RT 002/RW 036 Mojosongo, Jebres, Senin (31/7/2023) malam.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (1/8/2023), korban kali pertama ditemukan pukul 20.30 WIB. Korban diketahui bernama Fatih Auliya Ghalib, 24, warga Jalan Mayjen Sutoyo Blok B No.62, RT 001/RW – Kelurahan Klandasan Ilir, Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Awalnya pada Senin kira-kira pukul 21.30 WIB saksi Fariduddin Ats-Tsaqofiy, 22, menghubungi korban melalui pesan WA, karena sebelumnya ada pesanan makanan atas nama korban sudah tergantung di pagar indekos sejak Sabtu (29/7/2023) sore.

Kemudian karena korban tidak menjawab chat saksi, dia bersama saksi lainnya, Ardian Yanuar Tri Aji, 24, berinisiatif menemui korban di dalam kamar.

Namun, pada saat kedua saksi berada di depan kamar korban mencium bau tidak enak. Mereka lantas menghubungi penjaga kos Sumarwi.

Setelah itu kedua saksi bersama Sumarwi berusaha melihat dari ventilasi kamar korban untuk mengetahui keadaan korban.

Setelah dilihat dari ventilasi korban sudah dalam keadaan meninggal. Kemudian jenazah korban dievakuasi ke RSUD dr Moewardi untuk penanganan lebih lanjut.

Diketahui, korban tidak keluar kamar sejak Sabtu (29/7/2023). Korban sempat mengeluh sulit tidur sejak Rabu (26/7/2023). Sementara Kapolsek Jebres, AKP Supardi, ketika dihubungi wartawan belum merespons.

Tak Bisa Tidur

Penjaga rumah indekos Pondok Kopi Mipitan, Mojosongo, Sumarwi, lantas mengungkapkan kejadian meninggalnya Fatih Auliya Ghalib, 24, Senin (31/7/2023) malam. Korban ditemukan tak bernyawa kira-kira pukul 20.30 WIB.

“Rabu atau Kamis itu sempat bilang mau periksa ke RS Hermina. Tapi saat saya tanya katanya tidak sakit, ya cuma tidak bisa tidur. Selama ini makannya kan makanan cuma sayur-sayur sehat, pagi olah raga, juga makan yang tidak mengandung gula. Orangnya kan gemuk,” ujar dia, Selasa (1/8/2023) petang.

Sumarwi mengatakan korban tidak bercerita sedang ada masalah atau hal yang menyita perhatiannya. Artinya kemungkinan pemicu korban tidak bisa tidur hingga akhirnya meninggal, bukan karena sedang banyak pikiran.

“Enggak [tidak ada masalah], cuma enggak bisa tidur. Siang tidur, tapi malam enggak bisa tidur. Katanya juga enggak punya riwayat sakit apa-apa. Hanya masalah sulit tidur itu saja. Ya mungkin karena itu,” imbuh dia.

Sumarwi menjelaskan pada Selasa (1/8/2023) sore jenazah sudah diterbangkan bersama keluarganya ke kampung halaman.

Pihak keluarga sudah menyatakan menerima atas meninggalnya korban, dan tidak dilakukan autopsi jenazah.

“Tadi malam dibawa ke RS, tapi ini sudah diterbangkan ke Balikpapan. Habis Asar sudah diberangkatkan ke Jakarta sama keluarga. Barang-barangnya dibawa lain kali katanya. Teman korban sudah saya hubungi,” sambung dia.

Sumarwi mengatakan korban adalah mahasiswa semester XIII Teknik Mesin UNS Solo. Pembawaan korban selama ini cenderung pendiam, atau jarang cerita dengan teman satu indekos. “Orange enggak terbuka,” aku dia.

Sumarwi juga mengatakan kondisi kamar indekos korban yang sebelumnya bau tidak enak sudah dibersihkan. Barang-barang milik korban sudah dikemasi untuk diambil atau dikirim pihak keluarga lain waktu, serta aktivitas di rumah indekos juga seperti biasa.

“Barang-barang ya cuma pakaian sudah diberesi, dikemasi, bisa sewaktu-waktu diambil. Sudah dibersihkan, tidak bau. Kemarin sempat ada yang ngungsi. Tapi ini sudah pada balik, tidak takut karena meninggalnya karena sakit, bukan yang lain,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya