SOLOPOS.COM - Mantan Kades Sambirejo, Plupuh, Sragen, Prihandoko (kiri), menyerahkan berkas pendaftaran bakal cabup ke DPC Partai Gerindra Sragen, Rabu (5/6/2024) sore. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Mantan kepala desa (kades) Sambirejo, Plupuh, Sragen, Prihandoko, menyatakan maju menjadi bakal calon bupati (cabup) lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra Sragen.

Legislator tepilih di DPRD Sragen itu menyampaikan Sragen ke depan butuh orang setengah gila untuk membuat gebrakan perubahan yang signifikan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Orang yang berpikir setengah gila itu, jelas Prihandoko, adalah orang yang tidak sekadar omon-omon tetapi harus benar-benar praktik di lapangan. Visi dan misi setengah gila itu, jelas dia, Sragen harus memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan.

“Kalau Boyolali bangga dengan susunya, Sukoharjo bangga dengan jamunya, Solo bangga dengan kulinernya, Karanganyar bangga dengan wisatanya, dan Wonogiri bangga dengan metenya, tetapi Sragen selama ini kok stagnan, begini-begini saja. Maka ini perlu gebrakan yang luar biasa. Kalau saya dikabulkan Allah menjadi Bupati Sragen maka banyak hal yang akan saya garap ke depan,” jelas Prihandoko kepada wartawan, Rabu (5/6/2024) sore.

Terkait pengembangan Waduk Kedung Ombo (WKO), dia memiliki gagasan akan menyiapkan speed boat sebanyak 300 unit dan kuda sebanyak 300 ekor supaya wisata di WKO lebih hebat ketimbang Telaga Sarangan di Magetan Jawa Timur dan Tawangmangu di Karanganyar.

Selain itu, lanjutnya, Gunung Banyak di Gesi milik Perum Perhutani akan disewa atau dikontrak untuk dijadikan wisata alam sekaligus kebun binatang.

“Objek wisata pemandian air hangat di Bayanan Sambirejo itu menurut saya kurang besar sehingga perlu disiapkan lahan 3-5 hektare untuk pengembangan agar Bayanan menjadi pemandian air hangat terbesar di Jawa Tengah,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Prihandoko yang menyoroti pengembangan sektor olahraga dan infrastruktur di Bumi Sukowati.

“Belum lagi bicara tentang sepak bola Sragen yang ketinggalan. Kalau saya jadi Bupati, Stadion Taruna saya robohkan dan dijadikan taman kota. Saya akan bikin sport center di Sumberlawang dan Mondokan atau lahan lain yang memenuhi syarat. Banyak hal, saya ingin setiap kecamatan ada trotoarnya dan ditalut serta dilengkapi dengan lampu supaya Sragen bangga. Setelah tua dan meninggal bisa menjadi tinggalan untuk anak-cucu nanti,” katanya.

Dia menjelaskan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sragen itu mencapai Rp2,3 triliun dan 50% di antaranya untuk membayar gaji pegawai. Untuk pengembangannya, Prihandoko akan menciptakan minimal tiga pengusaha per kecamatan.

“Saya tidak ngiler atau minta fee ke kontraktor yang menggarap proyek pemerintah. Kalau perlu selama menjabat Bupati Sragen, saya tidak meminta bayaran. Kalau masih minta bayaran maka sumber daya manusianya kurang inovasi,” kata dia.

Bicara tentang problem kemiskinan, Prihandoko merencanakan pembangunan Jalan Tangen-Sumberlawang dilebarkan agar truk tronton bisa lewat jalur itu sehingga perkonomian tumbuh. Dengan akses jalan besar, kata dia, wilayah utara Bengawan Solo menjadi sentra-sentra industri dan banyak pabrik di sana.

“Tetapi tidak awut-awutan. Semua nanti ditata dengan baik. Setiap kelurahan diminta menyiapkan lahan 3-4 hektare untuk disiapkan bibit nangka madu atau alpukat. Kemudian di tapal batas Sragen dibangun gapura besar dengan kata Selamat Datang di Kota Nangka, bukan di mana-mana ada gading yang keras,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya